Polisi masih kejar pelaku pengeroyokan mahasiswa UPR

id pengeroyokan mahasiswa UPR,UPR,Universitas Palangka Raya,Polres Palanga Raya,Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar ,Polisi masih sel

Polisi masih kejar pelaku pengeroyokan mahasiswa UPR

Ilustrasi - Penganiayaan. (Foto Antara/Dok).

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) -  Kepolisian Resor Palangka Raya,  Kalimantan Tengah saat ini terus menyelidiki kasus pengeroyokan seorang mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) yang mengakibatkan luka lebam di sekujur tubuhnya.  

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan yang dilakukan dua orang tidak dikenal tersebut.  

"Laporan sudah kami terima, saya juga memerintahkan kepada anggota untuk melakukan terus penyelidikan terhadap dua orang yang melakukan pengeroyokan tersebut," kata Timbul saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.  

Perwira Polri berpangkat melati dua itu menjelaskan,  pihaknya juga sudah memintai keterangan beberapa orang yang diduga mengetahui kasus yang menimpa mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPR tersebut bernama Hendri Suriyanto.  

Bermodalkan informasi yang sudah didapatkan dari beberapa orang dan saksi yang mengetahui kejadian tersebut, pihak kepolisian setempat langsung memburu pelaku yang kini masih dalam pencarian petugas.  

"Anggota sudah saya perintahkan untuk mengejar pengeroyokan mahasiswa UPR tersebut, karena tindakan itu  sudah perbuatan kriminal," tegasnya.

Sebelumnya, berdasarkan Plt Gubernur Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sahrudin membenarkan adanya pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa jurusan PBSI UPR. Hanya saja ia tidak mengetahui secara detail tentang permasalahan tersebut.

"Benar korban dikeroyok dua orang tidak dikenal. Saat itu saya datang ke lokasi pengeroyokan kedua pengeroyok mahasiswa tersebut sudah tidak ada di lokasi, bahkan sudah bubar dan mendengar ceritanya saja di lokasi kejadian," terangnya.

Sementara itu, Dino pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UPR menjelaskan, pengeroyokan tersebut di luar dari lingkungan kampus. Meskipun korban dan pelaku yang diduga berjumlah dua orang itu sempat cek-cok di lingkungan kampus jurusan PPKN, karena saat itu ada pemilihan Gubernur FKIP.

Dino menyampaikan, korban pengeroyokan merupakan salah satu pendukung paslon nomor urut dua atas nama Alqodrianto berpasangan dengan Ahmad Safian Wananda.

"Sebelum kejadian memang sempat ada cek cok, tetapi saat itu bisa dilerai. Tidak lama perhitungan  selesai dan sore harinya peristiwa itu terjadi dan sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pemilihan tersebut. Hanya saja perkelahian berawal dari mereka menghadiri kegiatan tersebut," tandasnya.