Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Shaleh mengapresiasi kinerja Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah Kejaksaan Negri setempat, yang mengawasi ketat jalannya pembangunan proyek multiyears.
"Dengan adanya pengawasan ketat diharapkan dapat menekan terjadinya pelanggaran dan kecurangan dalam pekerjaan proyek, khususnya proyek tahun jamak yang sedang dilaksanakan Pemkab Kotawaringin Timur," kata Shaleh di Sampit, Jumat.
Proyek pembangunan yang dikerjakan melalui program tahun jamak yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Kotawaringin Timur cukup banyak dan melan ratusan miliar rupiah, sehingga perlu pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran.
"Kami ingin kualitas proyek tahun jamak benar-benar diutamakan agar bisa tahan lama bisa di nikmati oleh masyarakat," tambahnya.
Shaleh berharap TP4D KEjari Kotawaringin Timur tidak hanya melakukan pengawasan pada proyek pengerjaan drainase dalam Kota Sampit, namun juga terhadap proyek lainnya yang dikerjakan melalui program tahun jamak.
"Kami sangat setuju pengawasan pengerjaan proyek tahun jamak di perketat, namun tidak mengabaikan dengan proyek-proyek pemerintah yang lainnya," ucapnya.
Shaleh juga meminta kepada TP4D Kejari Kotawaringin Timur untuk tidak segan-segan memberikan teguran terhadap rekanan jika ada temuan yang tidak sesuai dengan perencanaan dalam pengerjaan proyek.
Baca juga: Berikan perlindungan bencana terhadap masyarakat Kotawaringin Timur
Sementara itu, Ketua TP4D Kejari Kotawaringin Timur, Kepala TP4D Kejari Kotawaringin Timur, Sunardi Ependi mengatakan, pengawasan dan pengecekan langsung di lapangan tersebut dengan melakukan pengukuran kuat tekan beton drainase, pengukuran dimensi beton, pengukuran terhadap besi yang digunakan, dan meninjau tempat pembuatan precast atau beton U yang dipergunakan untuk drainase.
"Pembangunan atau peningkatan drainase dalam Kota Sampit merupakan proyek pemerintah yang dikerjakan melalui program tahun jamakdari tahun 2018, dan akan selesai pada 2020 menelan anggaran daerah cukup besar sehingga perlu mendapat pendampingan dari TP4D Kejari Kotawaringin Timur," jelasnya.
Pembangunan drainase dalam Kota Sampit merupakan proyek strategis sebagai langkah pencegahan dan pengendalian banjir serta untuk penataan kota agar terlihat lebih bersih dan menarik.
Pengawalan dan pengamanan pembangunan yang dilakukan TP4D Kejari Kotawaringin Timur merupakan suatu langkah preventif untuk mencegah adanya suatu penyimpangan yang mungkin terjadi.
"Dengan adanya pengawasan ini kami ingin pembangunan proyek pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik tepat mutu, tepat jumlah, dan tepat waktu," tegasnya.
Sunardi mengatakan, hasil dari pengecekan nantinya akan disampaikan kepada pihak terkait untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek.
Baca juga: DPRD Kotim terus perjuangkan perda Diniyah
Berita Terkait
Pemkab kembali lanjutkan sosialisasi program Jaga Desa di Kapuas Timur
Rabu, 27 Maret 2024 22:25 Wib
Pemkab Barito Timur dapat kouta 2.777 formasi CASN pada tahun 2024
Rabu, 27 Maret 2024 22:15 Wib
DPRD Murung Raya terima kunker DPRD Gunung Mas
Rabu, 27 Maret 2024 22:08 Wib
Jelang arus mudik, BMKG Pangkalan Bun perkirakan kondisi gelombang laut aman
Selasa, 26 Maret 2024 16:59 Wib
Lestarikan budaya, Pemkab Kapuas dukung ritual Adat Balian
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib
Wakil Ketua DPRD Mura berbagi tali asih ke anak yatim dan para janda
Senin, 25 Maret 2024 18:38 Wib
788 PPPK formasi 2023 Kabupaten Murung Raya terima SK pengangkatan
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Sebanyak 294 pelajar SD-MI ikuti OSN tingkat Palangka Raya
Jumat, 22 Maret 2024 15:07 Wib