Peserta SMN Sumsel diajari cara 'curhat' kepada publik

id Smn, siswa mengenal nusantara, sumsel, sumatera selatan, palangka raya, kalteng, kalimantan tengah, jurnalistik, diary, buku harian, catatan harian, m

Peserta SMN Sumsel diajari cara 'curhat' kepada publik

Kepala Antara Biro Kalteng Rachmat Hidayat saat memberikan materi jurnalistik sekaligus membahas tentang diary di Palangka Raya, Senin, (19/8/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Provinsi Sumatera Selatan tampak antusias, mengikuti sesi bedah buku harian atau diary bersama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (19/8).

"Tentu para peserta sangat antusias, sebab materi yang disampaikan sangatlah beragam dan mengajarkan anak-anak untuk bisa mengontrol emosinya saat menulis untuk publik," kata Alexander salah seorang guru pendamping SMN Sumsel.

Pada kegiatan itu, peserta diajari untuk menulis tentang aktivitas yang mereka jalani di setiap harinya, layaknya membuat sebuah curahan hati atau curhat. Tidak semata-mata pada buku yang bersifat pribadi, namun juga pada sosial media yang bisa dilihat oleh publik atau orang lain.

Menurutnya, saat sosial media dijadikan sebagai sarana menulis, tentu harus diiringi dengan kontrol emosi yang baik. Hingga pada akhirnya apa yang disampaikan kepada publik, tetap santun dan beretika, serta tidak menyinggung pihak lain.

"Untuk itulah, pemberian materi jurnalistik yang dilakukan disini, sangatlah penting. Apalagi ilmu tentang menulis merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, sebagai bekal mengikuti perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu," ungkapnya di sela kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia tersebut.

Salah seorang peserta SMN Sumsel Mutiara menyebut, pelatihan jurnalistik sekaligus pembahasan tentang diary itu, merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Sebab dirinya diajari untuk lebih memahami tentang tata cara menulis dan hal lain yang diperlukan.

Ia pun mengaku, lebih memahami tata cara menulis yang tepat di sosial media, sebagai sarana pengganti buku harian di masa kini namun tetap santun dan tidak melanggar aturan.

"Saya menjadi lebih termotivasi untuk menulis, khususnya tentang aktivitas saya menjadi sebuah diary. Saya ingin kemampuan menulis saya semakin baik kedepannya," terangnya.

Sementara itu, Sultan salah seorang peserta lainnya mengatakan, usai kegiatan tersebut, keinginan dirinya mendalami ilmu jurnalistik semakin meningkat. Sebab kegiatan itu sangatlah menarik dan menyenangkan.

"Saya pun ingin menjadi seorang jurnalis dan menguasai ilmu jurnalistik dengan baik. Saya berharap nantinya bisa tampil di depan publik, di hadapan semua kalangan tanpa adanya keraguan," tuturnya.