Nadalsyah yang akrab dengan panggilan H Koyem ini sebagai tokoh terhormat yang mewakili dari pihak laki-laki mengikuti prosesi dengan memotong tebu pada pintu masuk saat ritual potong hompong berlangsung.
Kehadiran Koyem dengan setelan celana hitam dan baju batik lengan panjang beserta rombongan pada pukul 14.00 WIB itu di sambut hangat oleh keluarga mempelai wanita dan warga setempat dengan di iringi alunan musik khas Dayak.
Pada prosesi adat tersebut rombongan Parimus yang juga Ketua Partai Demokrat Kotim selaku orang tua dari mempelai Steffano Yobeanto tersebut membawa beberapa seserahan berupa sejumlah uang dan perhiasan lainnya.
Sebelum prosesi pernikahan adat di mulai Koyem diminta untuk menyampaikan pengantar pernikahan untuk kedua mempelai.
"Saya selaku ketua rombongan dari pihak mempelai laki-laki sangat berbahagia yang mana dalam acara ini pernikahan adat anak kami ini semua suku, agama berkumpul dengan penuh sukacita tanpa ada memandang perbedaan satu sama lainnya. Dan Saya pun berdoa kepada Fano dan Yeni supaya senantiasa dapat menjalankan hak dan kewajiban masing-masing, suami sebagai kepala rumah tangga tahu akan hak dan kewajibannya, begitu pula hendaknya istri sebagai bidadari keluarga, tahu akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga, senantiasa tanamkan rasa cinta, kasih dan sayang sesuai tuntunan dan ajaran agama. Semoga mendapatkan keturunan yang taat, rezeki yang banyak dan berlimpah serta selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," kata Nadalsyah
Prosesi pernikahan adat berlangsung dengan sangat meriah, selain penampilan barongsai juga ada tari-tarian khas Dayak.
Sekedar diketahui, acara resepsi pernikahan Yeni Maria Marselina Kahta putri dari Johny Yobeanto dan Christine Thoeng dengan Steffano Yobeanto putra dari Bapak Parimus dan Herminani akan digelar di Ballroom Rin's Hotel Sampit, pada Minggu (29/12).
