Jakarta (ANTARA) - Microsoft meminta karyawannya yang bekerja di wilayah Seattle untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan hingga 25 Maret untuk mencegah penyebaran wabah virus corona, menanggapi kasus yang ada di dekat kantor pusatnya di Washington.
“Mengambil langkah-langkah ini akan memastikan keselamatan Anda dan juga membuat tempat kerja lebih aman bagi mereka yang perlu berada di lokasi," kata Wakil Presiden Eksekutif Kurt DelBene kepada karyawan dalam sebuah postingan blog, lansir Reuters, Kamis.
Microsoft menambahkan akan mengikuti pedoman pemerintah untuk melakukan pembersihan dengan disinfektan kantornya untuk kepentingan para karyawan.
Perusahaan tersebut juga meminta karyawan untuk menunda perjalanan bisnis yang tidak penting ke daerah tersebut.
Baca juga: Microsoft siap investasi untuk bangun pusat data di Indonesia
Jumlah kasus virus corona yang didiagnosis di negara bagian Washington dilaporkan naik pada Selasa (3/3) menjadi 27, termasuk sembilan kasus kematian, naik dari 18 kasus dan enam kematian sehari sebelumnya.
Dari 27 kasus yang dikonfirmasi di Washington dikelompokkan dalam dua area, salah satunya Puget Sound — berdekatan dengan wilayah Seattle — merupakan area dengan konsenterasi kasus corona terbesar hingga saat ini yang terdeteksi oleh sistem kesehatan masyarakat AS.
Menurut badan Kesehatan Masyarakat Seattle & King County, beberapa dari mereka yang meninggal adalah penghuni fasilitas perawatan jangka panjang di pinggiran Seattle, Kirkland.
Sementara itu Alphabet, induk perusahaan Google, juga mengambil langkah yang sama, dengan meminta sekitar 8.000 staf di kantor pusat Eropa, di Dublin, bekerja dari rumah.
Keputusan itu diambil beberapa hari setelah Irlandia, Sabtu (29/2), mengkonfirmasi kasus pertama virus corona, dan menutup sekolah siswa yang terinfeksi.
Baca juga: Ini cara upgrade gratis ke Windows 10
Baca juga: Fitur Walkie Talkie untuk Microsoft Teams
Baca juga: Microsoft segera matikan aplikasi Cortana