Positif corona di Indonesia jadi 450 kasus, 30 orang meninggal

id Positif corona di Indonesia jadi 450 kasus, 30 orang meninggal,Positif corona di Indonesia,COVID-19,corona,virus corona,Achmad Yurianto

Positif corona di Indonesia jadi 450 kasus, 30 orang meninggal

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3/2020) (ANTARA/Katriana) (ANTARA/Katriana)

Jakarta (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 81 kasus menjadi 450 kasus dan angka kematian bertambah 6 orang menjadi 30 orang per Sabtu (21/3), kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

"Seluruh data ini sudah kami berikan kepada semua kepala dinas provinsi dan kepala dinas provinsi sudah memberikan juga kepada rumah sakit tempat pasien dirawat," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB pada Sabtu.

Baca juga: Putra kedua Tjahjo Kumolo dinyatakan positif COVID-19

Baca juga: Cegah corona, seluruh pimpinan dewan dan kepala daerah dari PDIP diminta relokasi APBD


Menurut catatan pemerintah, penambahan paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 44 kasus menjadi 267 kasus, kemudian ada Jawa Barat dengan 14 kasus menjadi 55 kasus, 11 kasus di Jawa Timur menjadi 26 kasus, Banten empat kasus menjadi 43 kasus, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan masing-masing bertambah dua orang

Sementara kasus meninggal terbaru akibat penyakit yang disebabkan virus corona baru itu terjadi di DKI Jakarta dengan lima kematian dan satu meninggal dunia di Banten.

Baca juga: Gubernur sebut dua warga Kalteng positif terkena virus Corona

Baca juga: DPR minta pemerintah percepat penanganan wabah corona Indonesia


Menurut pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu pasien positif COVID-19 di Tanah Air berhasil pulih adalah sebanyak empat orang sehingga sampai dengan Sabtu sudah ada 20 orang..

Sebelumnya, pemerintah mencanangkan akan melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 secara besar-besaran, khususnya di daerah yang paling rawan menghadapi penyakit.

Menurut Yurianto, pemerintah akan menyiapkan sekitar 1 juta kit atau perangkat tes cepat untuk memeriksa sekitar 700.000 ribu populasi yang berisiko tertular COVID-19

Baca juga: Pemerintah sudah siapkan dua jenis obat untuk corona

Baca juga: Wali Kota: Warga Palangka Raya jangan panik virus corona