Jakarta (ANTARA) - Ford Motor mengumumkan pada Senin (30/3) akan memproduksi 50.000 unit alat bantu pernapasan (ventilator) untuk rumah sakit yang menangani pasien virus corona baru (COVID-19).
Dilansir Reuters, Selasa, Ford berjanji akan memenuhi jumlah pasokan itu selama 100 hari.
Alat medis itu akan dibuat di pabrik Michigan, menggandeng perusahaan alat elektronik General Electric.
Ford dan General Electric menargetkan dapat membuat 30.000 unit alat medis itu per bulan, atau sesuai kebutuhan rumah sakit.
Ford mengatakan, ventilator itu menggunakan desain baru yang sudah dilisensikan oleh GE Healthcare dari Airon Corp yang berbasis di Florida.
Alat kesehatan itu dijamin kebersihannya melalui pengujian Badan Obat dan Makanan AS. Ventilator buatan mereka juga diklaim dapat bekerja tanpa menggunakan daya listrik.
Baca juga: Pabrik Ford di Amerika, Asia dan Eropa ditutup
Baca juga: Ford-Roll Royce diminta terlibat cegah corona
Baca juga: Ford tutup pabrik selama satu minggu
Berita Terkait
PMI Kalteng serahkan bantuan ventilator untuk RS Kota Palangka Raya
Minggu, 18 Juli 2021 10:46 Wib
Barito Utara terima bantuan ventilator mobile dari Pemprov Kalteng
Selasa, 29 September 2020 20:25 Wib
Bareskrim tangkap sindikat internasional penipuan pembelian ventilator
Senin, 7 September 2020 20:58 Wib
Bantuan dua ventilator sangat membantu penanganan pasien COVID-19 di Bartim
Rabu, 29 Juli 2020 22:49 Wib
Atasi COVID-19, AS serahkan bantuan 100 ventilator dan Rp187 miliar ke Indonesia
Selasa, 28 Juli 2020 16:47 Wib
Tangani COVID-19, Jambi terima bantuan 25 buah ventilator dari Singapura
Jumat, 17 Juli 2020 11:45 Wib
RSUD Doris Sylvanus terima bantuan ventilator
Jumat, 26 Juni 2020 19:45 Wib
Pemkab Kotim dapat sumbangan tiga ventilator untuk penanganan pasien COVID-19
Jumat, 17 April 2020 18:27 Wib