Pemkab dan DPRD Barsel dukung simulasi pemungutan suara terapkan prokes

id Pemkab barsel, barito selatan, buntok, simulasi pemilihan suara, simulasi pilkada kalteng

Pemkab dan DPRD Barsel dukung simulasi pemungutan suara terapkan prokes

Petugas TPS membuka logistik pilkada pada simulasi pemungutan suara di TPS 07 Desa Danau Ganting, Kecamatan Dusun Selatan, Sabtu, (21/11/2020). (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dan DPRD mengapresiasi serta mendukung pelaksanaan simulasi pemungutan suara dengan penerapan protokol kesehatan yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak ragu dalam melakukan pencoblosan," kata Asisten I Setda Barito Selatan, Fajar di Buntok, Sabtu.

Simulasi ini menjadi salah satu upaya memberikan keyakinan kepada masyarakat, bahwa pelaksanaan pemungutan suara nantinya aman dan sehat, karena menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu Ketua DPRD Barito Selatan, HM Farid Yusran mengatakan simulasi yang dilaksanakan pada hari ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, bagaimana pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Kalteng nantinya.

"Kami berharap pelaksanaan pemungutan suara yang berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang, berjalan lancar seperti yang diharapkan pada hari ini," jelasnya.

Farid Yusran juga mengimbau masyarakat di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini, agar tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Corona Virus Disease -19 (COVID-19).

Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu juga mengatakan, penerapan protokol kesehatan tidak hanya pada simulasi saja, namun tetap diterapkan saat menjalankan kehidupan sehari-hari.

Farid Yusran juga berharap, vaksin COVID-19 bisa cepat disebarkan kepada masyarakat dan kalaupun memang harus ada uji coba terhadap vaksin itu nantinya di Barito Selatan ini, dirinya siap untuk mendaftar lebih dulu.

"Kalau memang nantinya vaksin COVID-19 harus diuji coba lagi di Barito Selatan, saya yang akan mendaftar lebih dulu untuk uji coba terhadap vaksin tersebut," demikian Farid Yusran.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Barito Selatan melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan penerapan protokol kesehatan di TPS 07, Desa Danau Ganting, Kecamatan Dusun Selatan.

Ketua KPU Barito Selatan, Bahruddin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan contoh kepada masyarakat terkait pemungutan dan penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

"Simulasi ini dilaksanakan secara nasional dan untuk Kalimantan Tengah pelaksanaannya ditunjuk di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kota Palangka Raya dan Barito Selatan," terangnya.

Ia menjelaskan, dalam simulasi pemungutan suara ini diterapkan protokol kesehatan secara ketat untuk pencegahan dan pengendalian COVID-19.

Dikatakannya, pada simulasi ini juga ditampilkan sistem penghitungan suara menggunakan sistem informasi rekapitulasi atau sirekap, walaupun sirekap ini bukan menjadi salah satu dasar dalam penghitungan suara di TPS.

"Semua yang terlibat di dalam TPS tersebut sudah dilakukan tes cepat COVID-19 agar pelaksanaan simulasi ini benar-benar aman," tambah dia.

Karena lanjut Bahruddin, dalam simulasi ini, pihaknya melibatkan masyarakat yang masuk sebagai pemilih di TPS 07 Desa Danau Ganting. Demikian halnya dengan petugas TPS, merekalah yang nantinya bertugas pada saat pemungutan suara 9 Desember 2020 mendatang.

Namun untuk hal-hal yang berkaitan dengan pasangan calon tidak digunakan identik, sebagaimana pasangan calon pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.

Ia mencontohkan, untuk surat suara yang digunakan dalam simulasi ini tidak menggunakan dua pasangan calon sebagaimana pasangan calon di Pilkada Kalteng, namun menggunakan pasangan calon yang jumlahnya tidak sama dengan itu.

Begitu juga dengan nomor urut yang digunakan, tidak menggunakan nomor awal atau angka awal yang sama dengan nomor urut pasangan calon, akan tetapi menggunakan nomor urut di luar itu.

"Bahkan nama provinsi, kabupaten, kecamatannya dan desa juga tidak identik dengan lokasi berkenaan dengan simulasi pada hari ini. Jadi semua itu sudah didesain KPU RI, termasuk nama yang digunakan dalam surat suara pada saat simulasi ini juga tidak sesuai dengan riilnya," ungkap Bahruddin.

Pantauan Antara, dalam simulasi tersebut, TPS dilakukan penyemprotan desinfektan terlebih dulu, sebelum petugas yang sudah mengenakan masker dan pelindung wajah masuk ke dalam TPS.

Di depan TPS disediakan tempat mencuci tangan, dan ada petugas yang melakukan cek suhu tubuh. Setelah masuk TPS, pemilih yang wajib menggunakan masker diberikan sarung tangan.

Pada TPS itu juga telah disediakan tempat pencoblosan khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius atau yang sedang sakit.

Untuk menghindari terjadinya kerumunan, di samping TPS disediakan tempat bagi pemilih yang datang sebelum masuk ke dalam TPS dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.