Nunukan (ANTARA) - Meskipun pandemik COVID-19 masih meningkat di Kabupaten Nunukan, Kaltara dan Sabah, Malaysia, tetapi tidak menyurutkan warga negara Indonesia (WNI) untuk menyeberang secara ilegal ke negara itu.
Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan mengakui akhir-akhir ini masih berlangsung penyeberangan ilegal ke negeri tetangga, Malaysia, baik WNI dari dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala UPT BP2MI Nunukan Kombes Hotma Viktor Sihombing di Nunukan, Senin menyatakan perlunya peran aktif seluruh instansi terkait yang ada di daerah itu termasuk Pemkab Nunukan dalam memberantas penyeberangan ilegal ini ke Malaysia.
Menurut dia, WNI yang berangkat bekerja ataupun berkunjung ke negara tetangga tersebut sulit diberantas apabila tidak ada peran aktif secara bersama-sama dalam menanggulangi-nya.
Terjadinya penyeberangan ilegal dari Malaysia dan sebaliknya dapat pula memicu meningkatnya kontak erat penyebaran virus Corona di Kabupaten Nunukan.
"Tidak tertutup kemungkinan terjadi perlintasan antar-negara ini yang bisa memicu terjadinya peningkatan COVID-19 di Nunukan maka pada kesempatan ini saya dari BP2MI mengajak semua instansi terkait untuk berperan aktif melakukan pencegahan penyeberangan ilegal ini," ucap Viktor berharap.
Oleh karena itu, Viktor mengajak semua elemen masyarakat dan instansi terkait untuk mencegah penyeberangan ilegal ini sebagai salah satu pencegahan penyebaran virus Corona di Kabupaten Nunukan.
Penyeberangan ilegal di Kabupaten Nunukan ini modus-nya berkunjung ke keluarga di Pulau Sebatik, padahal sesampai-nya di pulau yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, ini langsung menyeberang menggunakan perahu cepat (speedboat) pada malam harinya.
Modus penyeberangan ilegal WNI ke Sabah ini adalah pada hari kedatangan kapal dari Parepare, Sulsel, bekerja sama dengan calo menyeberang ke Pulau Sebatik melalui Jembatan Haji Putri samping Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menuju Pelabuhan Bambangan Kecamatan Sebatik Barat menggunakan perahu cepat.
Setibanya di Pelabuhan Bambangan, WNI yang akan berangkat ke Sabah melanjutkan perjalanan menuju patok 3 perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah atau Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara. Beristirahat sejenak menunggu malam lalu menyeberang ke Sabah.
Di patok 3 perbatasan Indonesia-Malaysia ini ada pos penjagaan Prajurit Satgas Pamtas TNI AD dan penyeberangan Sei Pancang ada Pos Pengamanan Marinir dan TNI AL lainnya.
Bahkan sepanjang perjalanan darat dari Pelabuhan Bambangan menuju Desa Ajikuning dan Sei Pancang melalui sejumlah pos penjagaan Satgas Pamtas TNI AD dan TNI AL baik di dekat Pelabuhan Bambangan sendiri dan Bukit Keramat.
Berita Terkait
Selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia, polisi tangkap 5 tersangka
Rabu, 17 April 2024 12:52 Wib
Longsor di Genting Lanjak Kapuas Hulu hambat akses ke batas RI-Malaysia
Sabtu, 13 April 2024 14:42 Wib
Seorang laki-laki meninggal dunia akibat serangan panas di Malaysia
Kamis, 28 Maret 2024 8:43 Wib
Polisi selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 8:56 Wib
Bea Cukai Malaysia sita kurma yang berasal dari Israel
Jumat, 15 Maret 2024 12:15 Wib
Bawaslu RI telusuri dugaan jual beli surat suara di Malaysia
Senin, 26 Februari 2024 18:25 Wib
Sebanyak 130 WNI masuk tanpa izin ditahan Imigrasi Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 17:27 Wib
AirAsia dengan rute penerbangan langsung Jakarta-Kinabalu kembali dibuka
Rabu, 7 Februari 2024 9:01 Wib