Jakarta (ANTARA) - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden terkuat masih nisbi stabil dan tetap kokoh, namun elektabilitas Ridwan Kamil berhasil menyalip Ganjar Pranowo.
Temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei bulan Oktober 2020.
"Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 15,9 persen, setelah sebelumnya naik dari 15,4 persen (Juli 2020) menjadi 16,5 persen (Oktober 2020). Sedangkan Kang Emil melesat hingga 16,1 persen, padahal sebelumnya turun dari 11,3 persen (Juli 2020) menjadi 10,6 persen (Oktober 2020).
Menurut Leonard, melonjaknya elektabilitas Kang Emil menjadi tantangan, bukan hanya bagi Ganjar, tetapi juga koalisi PDIP dan Gerindra. Ganjar merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Gerindra.
"Meskipun bukan figur partai politik, tetapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda. Dimulai dari pemilihan Wali Kota Bandung pada 2013 dan pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 silam," tutur-nya.
Posisi tiga besar makin mantap dikuasai oleh Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar. Pada posisi berikutnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno makin melorot. Elektabilitas Anies terus menurun, dari 10,1 persen (Juli 2020) menjadi 8,9 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen.
Sementara itu Sandi juga terus-menerus merosot, dari 8,8 persen (Juli 2020) menjadi 7,7 persen (Oktober 2020), dan kini 6,8 persen. "Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi untuk masuk bursa pilpres semakin berat," ucap Leonard menegaskan.
Pada urutan berikutnya adalah Khofifah Indar Parawansa (4,1 persen-3,8 persen-4,3 persen), Tri Rismaharini (2,9 persen-2,1 persen-3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen-2,9 persen-2,7 persen), dan Giring Ganesha (0 persen-1,9 persen-2,2 persen).
Lalu ada Erick Thohir (1,8 persen-2,3 persen-1,6 persen), Mahfud MD (1,4 persen-1,3 persen-1,5 persen), Puan Maharani (1,2 persen-1,1 persen-1,3 persen), Susi Pudjiastuti (0,6 persen-1,0 persen-1,1 persen), dan Moeldoko (0,3 persen-0,5 persen-1,0 persen).
Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen. "Masih terbuka peluang peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024," tukas Leonard.
Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Ketum Golkar Airlangga sebut belum bahas kursi menteri dengan Prabowo Subianto
Sabtu, 30 Maret 2024 14:18 Wib
Jokowi sebut kenaikan pangkat istimewa bagi Prabowo atas usul Panglima TNI
Rabu, 28 Februari 2024 11:18 Wib
Prabowo Subianto sindir caleg nyamar jadi nelayan tak butuh makan siang gratis
Jumat, 9 Februari 2024 6:55 Wib
Prabowo minta pendukungnya turunkan baliho sebelum masa tenang pemilu
Selasa, 6 Februari 2024 18:13 Wib
Hoaks! Prabowo Subianto beri Rp20 juta bagi pemilihnya di Pilpres 2024
Senin, 29 Januari 2024 8:59 Wib
Prabowo Subianto ingatkan para pemuda jangan suka bully orang
Minggu, 28 Januari 2024 0:20 Wib
Proses peremajaan 41 unit kapal perang capai 40 persen
Selasa, 23 Januari 2024 22:44 Wib
Prabowo Subianto kampanye di Bengkulu didampingi Zulhas dan Raffi Ahmad
Kamis, 11 Januari 2024 12:00 Wib