Jakarta (ANTARA) - Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshori mengatakan berdasarkan hasil penelitian lembaga tersebut diketahui bahwa kaum perempuan rentan mengalami kekerasan psikologis dan ekonomi selama pandemi COVID-19.
"Untuk kekerasan psikologis Komnas Perempuan mencatat sebanyak 15,3 persen atau setara 289 perempuan dari 2.850 responden yang tersebar di 34 provinsi," kata dia pada diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Kemudian, responden yang menjawab kadang-kadang mengalami kekerasan selama pandemi sebanyak 3,5 persen atau setara 66 perempuan.
Baca juga: Google Doodle kenang dokter perempuan pertama di Indonesia
Hasil penelitian Komnas Perempuan juga diperkuat dengan kajian analisis media yang melibatkan 600 media dalam jaringan. Hasilnya, diketahui angka kekerasan pada perempuan naik selama pandemi.
"Angka kekerasan itu rata-rata meningkat dan yang paling banyak diberitakan terkait akses terhadap bantuan sosial," ujarnya.
Ia mengatakan pada dasarnya layanan kekerasan terhadap perempuan cukup banyak, namun saat pandemi layanan tersebut umumnya tutup dan hal itu menjadi masalah.
Lebih jauh, hasil penelitian dinamika perubahan rumah tangga yang dilakukan Komnas Perempuan juga menemukan beberapa hal di antaranya mayoritas responden mengaku mengurus rumah tangga lebih dominan dilakukan perempuan
Baca juga: Miris! Ibu printahkan anaknya edarkan sabu-sabu dari lapas
"Perempuan bekerja dua kali lipat dari laki-laki dalam hal mengerjakan rumah tangga dengan durasi lebih dari tiga jam," katanya.
Akibatnya, satu dari tiga responden yang melaporkan beban pekerjaan meningkat tersebut mengalami stres. Kemudian sebanyak 40 responden juga mengaku khawatir kehilangan pekerjaan selama pandemi COVID-19.
Tidak hanya itu 10,3 responden atau 235 responden melaporkan bahwa selama pandemi COVID-19 hubungannya dengan pasangan semakin tegang atau tidak akur.
Usia 31 hingga 40 tahun merupakan kelompok yang paling banyak menjawab hubungan mereka kurang baik selama pandemi COVID-19. Masih pada penelitian yang sama pasangan dengan pendapatan di bawah Rp5 juta memiliki kecenderungan hubungan yang kurang baik.
Baca juga: Kaum perempuan Gumas turut dalam kegiatan pemerintahan hingga tingkat RT
Baca juga: Kekerasan terhadap anak dan perempuan masih terjadi di Gumas
Baca juga: Catat sejarah, perempuan kulit hitam ini pertama jadi Wakil Presiden AS
Berita Terkait
Temuan Komnas HAM soal kepala daerah tak netral selama Pemilu 2024
Kamis, 22 Februari 2024 15:12 Wib
Komnas HAM: Banyak perusahaan tak liburkan karyawannya saat Pemilu 2024
Rabu, 21 Februari 2024 22:20 Wib
Kasus anak yang diterima Komnas PA naik 30 persen selama 2023
Kamis, 28 Desember 2023 16:15 Wib
Keterwakilan perempuan di politik belum ada peningkatan
Selasa, 21 November 2023 16:35 Wib
Pendampingan psikolog Ibu tenggelamkan bayinya ke dalam ember
Selasa, 17 Oktober 2023 23:41 Wib
Aktivis nyanyikan lagu "Munir" di depan Kantor Komnas HAM
Kamis, 7 September 2023 16:55 Wib
Komnas HAM dan Kemlu upayakan pemulangan 2.959 WNI dari DTI Malaysia
Kamis, 13 Juli 2023 19:36 Wib
Komnas HAM: TPPO di NTT masuk kategori darurat
Jumat, 26 Mei 2023 17:20 Wib