Harga kebutuhan pokok di Barsel masih stabil

id Harga kebutuhan pokok di Barsel masih stabil, Kalteng, barsel, Barito Selatan, Buntok

Harga kebutuhan pokok di Barsel masih stabil

Penjual Kebutuhan pokok pada pasar Sayur dan Ikan (SAIK) Beringin Buntok, Selasa (20/4/2021). ANTARA/Bayu Ilmiawan

Buntok (ANTARA) - Berdasarkan data Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, harga kebutuhan pokok di wilayah setempat selama bulan suci Ramadhan ini masih stabil.

"Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan yang kita lakukan di Plaza Beringin, Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) dan serta sejumlah agen," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Barito Selatan, Swita Minarsih di Buntok, Selasa.

Ia membeberkan, untuk harga beras tidak mengalami kenaikan seperti jenis karang dukuh Rp13.000 per kilogram, siam unus Rp17.000, siam lantik Rp14.000, mutiara Rp14.000, beras lele mangkok Rp12.800 per kilogram, lahap Rp13.500.

"Harga gula juga masih stabil, seperti jenis gula pasir putih kemasan dijual dengan harga Rp17.000 per kilogram dan gula pasir putih biasa Rp13.000 per kilogram," ucap Swita Minarsih.

Sementara itu harga minyak goreng kemasan bermerek masih tetap bertahan Rp 15.000/liter, minyak goreng tanpa merek juga tetap Rp14.000 per liternya.

Baca juga: Lima desa di Barsel belum teraliri listrik

Ia menjelaskan, untuk harga daging sapi tetap bertahan Rp150 ribu per kilogram, begitu juga dengan harga ayam ras Rp38.000 per kilogram dan ayam kampung Rp65.000 per kilogramnya.

Sementara untuk telor ayam kampung Rp2.500/butir, telur itik Rp2.700/butir, telur ayam ras Rp1.700 per butir dan telur puyuh Rp300 per butirnya.

Bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg dan bawang bombai Rp23.000/kg.
Kemudian lanjut dia, harga cabe rawit dan tiung Rp100 ribu/kg  dan cabe taji Rp 90.000/kg.

“Sampai hari ini harga kebutuhan pokok diatas tidak mengalami kenaikan tetap bertahan di harga minggu lalu," ucap Swita Minarsih.

Pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok, dan terus melakukan sejumlah upaya agar harga kebutuhan pokok tetap stabil. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aksi borong karena justru bisa memicu lonjakan harga.

Baca juga: Pencairan DD tahap pertama Barsel baru dilakukan 25 desa