Warga Palangka Raya antusias saksikan fenomena "super blood moon"

id Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kalteng, super blood moon, gerhana bulan

Warga Palangka Raya antusias saksikan fenomena "super blood moon"

Pengabungan tangkap layar siaran langsung di salah satu akun Instagram dan foto langsung fenomena langit "super blood moon" di Palangka Raya, Rabu malam. (ANTARA/Rendhik Andika).

Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, antusias menyaksikan fenomena gerhana bulan total merah atau "super blood moon" yang dapat disaksikan dengan jelas.

"Sangat sayang kalau melewatkan fenomena yang katanya terjadi 195 tahun sekali ini," kata salah seorang warga Palangka Raya Dika saat menyaksikan fenomena super blood moon. Rabu malam.

Dia bersama sejumlah rekannya pun bersyukur cuaca di langit "kota cantik" tidak mendung bahkan serah sehingga sangat mendukung dalam menyaksikan gerhana bulan tersebut.

"Untung saja cuaca malam ini juga mendukung sehingga 'super blood moon' terlihat jelas meski dengan mata telanjang," katanya.

Warga Palangka Raya lainnya Rudianor juga mengaku bersyukur berkesempatan menyaksikan fenomena gerhana bulan total tersebut.

"Ini kesempatan langka untuk menyaksikan gerhana bulan total yang terlihat besar dan berwarna merah. Makanya saya tidak melewatkan melihat fenomena ini," katanya.

Berdasar pantauan sejumlah warga di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah menyaksikan fenomena langit itu secara berkelompok, baik dengan anggota keluarga maupun dengan teman-temannya.

Tak hanya menyaksikan secara langsung dengan mata telanjang, sejumlah warga juga menyaksikan fenomena tersebut melalui siaran langsung di media sosial. Bahkan saat "live" setidaknya 200 lebih warga internet turut menyaksikan "super blood moon" tersebut.

Di sisi lain menyikapi gerhana bulan total yang mencapai puncaknya pada 18:18 WIB, dan berakhir pada 18:25 WIB itu sejumlah masyarakat melaksanakan shalat gerhana.

Baca juga: Peneliti sebut gerhana bulan total bisa dinikmati 2,5 tahun sekali

Seperti yang diselenggarakan di Masjid Darul Arqom komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah Palangkaraya, serta di sejumlah masjid lain di wilayah "Kota Cantik".

Pelaksanaan shalat ini juga sesuai anjuran Kementerian Agama melalui Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin yang menyatakan umat Islam diimbau melaksanakan shalat gerhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan jumlah jamaah hanya dibatasi 50 persen dari keterisian masjid/mushalla/lapangan.

Menurut dia, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

Dia menambahkan, mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka shalat gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah shalat Maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu yang diperkirakan.

Baca juga: Beberapa hal menarik tentang gerhana bulan total

Baca juga: Puncak gerhana bulan di daerah ini pukul 18.18 WIB