Selidiki ambruknya gedung SDN 14 Palangka, Polisi akan panggil Disdik
Palangka Raya (ANTARA) - Jajaran Polsek Pahandut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dalam waktu dekat akan memanggil pihak Dinas Pendidikan Kota setempat, untuk dimintai keterangan terkait ambruknya Sekolah Dasar Negeri 14 Palangka di Jalan Mendawai Komplek Sosial pada Minggu 9 Januari 2022 dini hari.
Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati saat berada di lokasi kejadian, Senin, mengatakan bahwa pihaknya selain mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengecekan tiga ruangan kelas dan satu WC yang ambruk, saat ini kejadian itu dilakukan proses penyelidikan.
"Nanti kami akan memanggil instansi terkait, karena berdasarkan informasi dari kepala sekolah SD yang mengetahui rehab sekolah dan lain sebagainya pihak instansi setempat," katanya.
Dalam peristiwa yang terjadi pada dini hari itu, tidak ada korban jiwa. Maka dari itu anggota kepolisian yang datang ke lokasi tersebut, langsung memasang garis polisi.
Hal itu dilakukan agar tempat kejadian perkara (TKP), tidak dirusak oleh orang yang hendak masuk ke lokasi tersebut. Sebab lokasi tersebut akan dilakukan proses penyelidikan.
"Kenapa harus dilakukan penyelidikan, siapa tahu dalam kronologis ambruknya SDN 14 Palangka yang informasinya karena alam itu ada indikasi tindak pidana di dalamnya," ungkap Susilowati.
Apabila nantinya, sambung dia, dalam peristiwa tersebut ditemukan tindak pidana maka pihaknya akan memproses para pelakunya dengan cara profesional dan sesuai hukum yang berlaku.
"Tidak hanya itu pihaknya juga akan memanggil kontraktor yang mendapatkan proyek rehab sekolah tersebut, guna memeriksa terkait bangunan SD itu," tegasnya.
Baca juga: Gedung SDN 14 ambruk, Disdik minta Dinas PU Palangka Raya menyelidiki
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan sejumlah awak media, Kapolsek Pahandut juga menghimbau, agar masyarakat setempat tidak mengotak-atik TKP agar tidak rusak lokasinya.
"Jangan bermain di sekitar lokasi kejadian, karena semua masih dalam proses penyelidikan guna mengetahui apakah ada unsur pidana atau tidak dalam peristiwa itu," tandasnya.
Baca juga: Bangunan SD rusak parah, DPRD Kapuas minta pemkab segera tangani
Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati saat berada di lokasi kejadian, Senin, mengatakan bahwa pihaknya selain mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengecekan tiga ruangan kelas dan satu WC yang ambruk, saat ini kejadian itu dilakukan proses penyelidikan.
"Nanti kami akan memanggil instansi terkait, karena berdasarkan informasi dari kepala sekolah SD yang mengetahui rehab sekolah dan lain sebagainya pihak instansi setempat," katanya.
Dalam peristiwa yang terjadi pada dini hari itu, tidak ada korban jiwa. Maka dari itu anggota kepolisian yang datang ke lokasi tersebut, langsung memasang garis polisi.
Hal itu dilakukan agar tempat kejadian perkara (TKP), tidak dirusak oleh orang yang hendak masuk ke lokasi tersebut. Sebab lokasi tersebut akan dilakukan proses penyelidikan.
"Kenapa harus dilakukan penyelidikan, siapa tahu dalam kronologis ambruknya SDN 14 Palangka yang informasinya karena alam itu ada indikasi tindak pidana di dalamnya," ungkap Susilowati.
Apabila nantinya, sambung dia, dalam peristiwa tersebut ditemukan tindak pidana maka pihaknya akan memproses para pelakunya dengan cara profesional dan sesuai hukum yang berlaku.
"Tidak hanya itu pihaknya juga akan memanggil kontraktor yang mendapatkan proyek rehab sekolah tersebut, guna memeriksa terkait bangunan SD itu," tegasnya.
Baca juga: Gedung SDN 14 ambruk, Disdik minta Dinas PU Palangka Raya menyelidiki
Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan sejumlah awak media, Kapolsek Pahandut juga menghimbau, agar masyarakat setempat tidak mengotak-atik TKP agar tidak rusak lokasinya.
"Jangan bermain di sekitar lokasi kejadian, karena semua masih dalam proses penyelidikan guna mengetahui apakah ada unsur pidana atau tidak dalam peristiwa itu," tandasnya.
Baca juga: Bangunan SD rusak parah, DPRD Kapuas minta pemkab segera tangani