BPBD Pulang Pisau antisipasi pergeseran banjir

id Pergeseran banjir pulang pisau, banjir pulpis, pulang pisau, bpbd pulang pisau, bencana alam, moh insyafi

BPBD Pulang Pisau antisipasi pergeseran banjir

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pulang Pisau Moh Insyafi. ANTARA/Adi Waskito

Pulang Pisau (ANTARA) -
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Moh Insyafi mengatakan pemantauan masih terus dilakukan terhadap pergeseran banjir untuk mengantisipasi berbagai dampak yang ditimbulkan.
 
“Sebelumnya banjir merendam sejumlah desa di wilayah Kecamatan Banama Tingang. Biasanya banjir ini memiliki siklus bergeser ke Kecamatan Kahayan Tengah dan terakhir di Kecamatan Jabiren Raya,” kata Insyafi di Pulang Pisau, Rabu.
 
Dikatakan Insyafi, banjir masih belum menimbulkan korban, tetapi antisipasi harus terus dilakukan oleh berbagai pihak khususnya pemerintah desa yang diharapkan bisa tanggap dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi. 
 
“Pesonel BPBD setempat juga diminta memantau setiap perkembangan ketingggian air di sejumlah titik sebagai antisipasi dan mengingatkan masyarakat di daerah yang berpotensi menjadi langganan banjir,” terang Insyafi.

Baca juga: Tingkatkan produktivitas, Bupati Pulang Pisau beri kapal 3GT ke nelayan
 
Berdasarkan informasi yang diterimanya, untuk banjir seperti yang dialami Desa Tambak, Ramang, Hanua, Pahawan, Hurung dan Tangkahen di Kecamatan Banama Tingang ketinggian air sudah mulai menurun. BPBD juga terus memantau pergeseran banjir di Desa Balukon, Penda Barania dan Tanjung Sangalang di Kecamatan Kahayan Tengah yang biasa juga menjadi tempat pergeseran banjir.
 
Insyafi menyatakan, akibat dari banjir memang telah berdampak kepada kehidupan masyarakat, tetapi masih belum secara signifikan masuk dalam situasi tanggap darurat. Perkembangan banjir setiap saat bisa meninggi dan menurun dengan cepat. Selain itu banjir juga menjadi siklus musiman sehingga masyarakat menganggap banjir situasi yang biasa. 
 
Menurut Insyafi, untuk menetapkan status tanggap darurat tentu disesuaikan dengan dampak yang ditimbulkan dan ada beberapa elemen yang menjadi dasar untuk penetapan status. Dirinya juga terus mengingatkan masyarakat yang berada di desa-desa yang menjadi langganan banjir musiman ini untuk tetap waspada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan. 
    
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau Eknamensi Tawun mengatakan bantuan sosial baru disalurkan bilamana pemerintah setempat sudah menaikan status darurat dengan mempertimbangkan berbagai indikator.
 
“Sampai saat ini masih belum ada penetapan status,” demikian Eknamensi Tawun.

Baca juga: Kasus narkoba dan pencabulan harus mendapat perhatian serius di Pulpis

Baca juga: Bupati Pulang Pisau apresiasi unjuk kemampuan generasi muda