Tujuh warga Kapuas diduga keracunan usai menyantap jamur
Kuala Kapuas (ANTARA) - Sebanyak tujuh orang warga Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dilarikan ke Puskesmas terdekat, karena diduga mengalami keracunan usai menyantap jamur, Rabu (5/10).
"Kejadian sekitar pukul 13.30 WIB, tujuh korban ini merupakan satu keluarga yang diduga mengalami keracunan makanan jamur," kata Kapolres Kapuas, AKBP Qori Wicaksono, melalui Kapolsek Kapuas Timur, Iptu Eko Sutrisno, di Kuala Kapuas.
Kejadian berawal sekitar pukul 10.00 WIB, saat korban Muhammad Ridwan menuju ke belakang rumah ingin mencari atau mengambil jamur dengan maksud untuk dikonsumsi bersama keluarga di rumah. Rumah korban Ridwan berdekatan dengan rumah para korban lainnya.
Setelah jamur didapat, kemudian dicuci menggunakan air bersih dan dibagikan kepada keluarga yang lainnya. Kemudian masing-masing keluarga memasak jamur yang di dapat tersebut.
Keluarga Ridwan sendiri memasak jamur itu dengan dibuat sop jamur yang diberi beberapa bumbu penyedap rasa serta garam dan bawang.
Dia mengonsumsi masakan jamur tersebut, dengan menggunakan nasi putih, ikan kering, tempe dan sop jamur yang dimasaknya. Berselang setengah jam kemudian, satu persatu korban mengalami gejala yang ditimbulkan berupa mual, muntah, buang air besar dan mata berkunang-kunang serta pandangan mata kabur.
"Kemudian para korban ini dibawa warga setempat ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Puskesmas setempat, dugaan keracunan yang dialami para korban ini, berasal dari jamur yang dikonsumsi mereka. Korban masih menjalani perawatan di Puskesmas.
Baca juga: Bawaslu ajak masyarakat Kapuas berpartisipasi dalam pengawasan pemilu
"Tujuh orang korban penderita saat ini masih dirawat di Puskesmas Anjir Serapat, dalam keadaan sadar dan dalam masa pemulihan," kata Eko.
Atas peristiwa yang terjadi, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan korban, penanganan medis. Petugas juga mengambil sampel sisa makanan untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan tersebut.
Melalui kejadian ini, mantan Kapolsek Kapuas Barat ini mengimbau kepada warga untuk tidak sembarangan mengonsumsi bahan pangan yang belum jelas kebersihan dan kandungannya.
"Antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, dan jika mengalami gejala keracunan agar segera berobat di fasilitas kesehatan setempat, untuk mendapat penanganan medis demi mencegah dampak yang fatal," demikian Eko.
Sementara itu, berdasarkan data korban yang mengalami keracunan makanan berjumlah tujuh orang di antaranya Muhammad Ridwan (53) mengalami gejala badan terasa dingin, mual dan pusing.
Muhammad Rasyid (27) mengalami gejala menggigil dan penglihatan kabur, Hardi (59) mengalami gejala muntah, BAB cair, keringat dingin dan pusing, Nur Hidayah (27) mengalami gejala penglihatan kabur, menggigil, pusing, sakit perut, dan BAB cair.
Kemudian, Saifullah (45) mengalami gejala mual dan keringat dingin, Hamdanah (40) mengalami gejala BAB cair dan keringat dingin, dan Muhdani (48) mengalami gejala sakit perut, menggigil, mual, pusing, dan mencret.
Baca juga: Bawaslu Kapuas diingatkan selektif menseleksi panwascam
Baca juga: Berikut sasaran pelanggaran Operasi Zebra di Kapuas
Baca juga: LPTQ minta peserta asal Kapuas jaga nama baik daerah di MTQ Nasional
"Kejadian sekitar pukul 13.30 WIB, tujuh korban ini merupakan satu keluarga yang diduga mengalami keracunan makanan jamur," kata Kapolres Kapuas, AKBP Qori Wicaksono, melalui Kapolsek Kapuas Timur, Iptu Eko Sutrisno, di Kuala Kapuas.
Kejadian berawal sekitar pukul 10.00 WIB, saat korban Muhammad Ridwan menuju ke belakang rumah ingin mencari atau mengambil jamur dengan maksud untuk dikonsumsi bersama keluarga di rumah. Rumah korban Ridwan berdekatan dengan rumah para korban lainnya.
Setelah jamur didapat, kemudian dicuci menggunakan air bersih dan dibagikan kepada keluarga yang lainnya. Kemudian masing-masing keluarga memasak jamur yang di dapat tersebut.
Keluarga Ridwan sendiri memasak jamur itu dengan dibuat sop jamur yang diberi beberapa bumbu penyedap rasa serta garam dan bawang.
Dia mengonsumsi masakan jamur tersebut, dengan menggunakan nasi putih, ikan kering, tempe dan sop jamur yang dimasaknya. Berselang setengah jam kemudian, satu persatu korban mengalami gejala yang ditimbulkan berupa mual, muntah, buang air besar dan mata berkunang-kunang serta pandangan mata kabur.
"Kemudian para korban ini dibawa warga setempat ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Puskesmas setempat, dugaan keracunan yang dialami para korban ini, berasal dari jamur yang dikonsumsi mereka. Korban masih menjalani perawatan di Puskesmas.
Baca juga: Bawaslu ajak masyarakat Kapuas berpartisipasi dalam pengawasan pemilu
"Tujuh orang korban penderita saat ini masih dirawat di Puskesmas Anjir Serapat, dalam keadaan sadar dan dalam masa pemulihan," kata Eko.
Atas peristiwa yang terjadi, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan korban, penanganan medis. Petugas juga mengambil sampel sisa makanan untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan tersebut.
Melalui kejadian ini, mantan Kapolsek Kapuas Barat ini mengimbau kepada warga untuk tidak sembarangan mengonsumsi bahan pangan yang belum jelas kebersihan dan kandungannya.
"Antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, dan jika mengalami gejala keracunan agar segera berobat di fasilitas kesehatan setempat, untuk mendapat penanganan medis demi mencegah dampak yang fatal," demikian Eko.
Sementara itu, berdasarkan data korban yang mengalami keracunan makanan berjumlah tujuh orang di antaranya Muhammad Ridwan (53) mengalami gejala badan terasa dingin, mual dan pusing.
Muhammad Rasyid (27) mengalami gejala menggigil dan penglihatan kabur, Hardi (59) mengalami gejala muntah, BAB cair, keringat dingin dan pusing, Nur Hidayah (27) mengalami gejala penglihatan kabur, menggigil, pusing, sakit perut, dan BAB cair.
Kemudian, Saifullah (45) mengalami gejala mual dan keringat dingin, Hamdanah (40) mengalami gejala BAB cair dan keringat dingin, dan Muhdani (48) mengalami gejala sakit perut, menggigil, mual, pusing, dan mencret.
Baca juga: Bawaslu Kapuas diingatkan selektif menseleksi panwascam
Baca juga: Berikut sasaran pelanggaran Operasi Zebra di Kapuas
Baca juga: LPTQ minta peserta asal Kapuas jaga nama baik daerah di MTQ Nasional