Sampit (ANTARA) - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali meluas akibat meningkatkan curah hujan beberapa hari terakhir sehingga ketinggian air kembali naik, sehingga berisiko bagi keselamatan masyarakat.
"Kami sudah meminta bantuan petugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya lansia, anak kecil dan orang sakit yang rencananya akan kami evakuasi di balai desa, gedung TK lama dan rumah-rumah warga di daerah bebas banjir," kata Kepala Desa Palangan Kecamatan Kota Besi, Anastasius Delik dihubungi dari Sampit, Senin.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur akhir pekan tadi menyebutkan, banjir merendam 24 desa yang tersebar di enak kecamatan. Saat itu untuk Kecamatan Kota Besi, hanya Desa Hanjalipan yang dilaporkan dilanda banjir, namun hari ini Pemerintah Desa Palangan juga menginformasikan banjir yang merendam desa mereka juga cukup dalam.
Delik mengatakan, ketinggian banjir yang merendam desanya saat ini berkisar 1 hingga 1,5 meter. Ini banjir kedua kali dalam dua bulan terakhir.
Banjir kali ini menyebabkan 105 rumah terendam dan 266 kepala keluarga dengan 925 jiwa menjadi terdampak banjir. Kondisi ini berakibat pula terhadap rentannya kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pelajar Kotim diedukasi membentengi diri dari pergaulan bebas
Pemerintah desa juga sudah meminta bantuan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit di desa itu untuk membantu warga, khususnya dalam hal penanganan kesehatan warga yang sakit.
"Tadi malam hujan dan ini juga sudah mendung. Kami terus mengimbau masyarakat untuk waspada karena dikhawatirkan banjir berpotensi lebih parah. Makanya kami sudah menyiapkan posko-posko bagi yang mengungsi," demikian Delik.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, curah hujan masih tinggi sehingga rawan memicu banjir kembali meningkat. Untuk itu koordinasi terus ditingkatkan dengan seluruh instansi terkait.
"Kami meminta dukungan seluruh Kepala desa untuk menginformasikan perkembangan kondisi banjir dari waktu ke waktu. Informasi diharapkan tidak hanya saat terjadi banjir, tetapi juga ketika kondisi banjir berangsur surut hingga kondisi benar-benar normal dan masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar," demikian Rihel.
Baca juga: DPRD Kotim lepas kepergian Anang Kapeliyus
Baca juga: PT Maju Aneka Sawit bantu Rp100 juta untuk normalisasi Sungai Kenyala
Baca juga: Banjir di Kotim masih merendam 24 desa
Berita Terkait
SEVENTEEN tampil di Billboard Music Awards 2024
Rabu, 4 Desember 2024 9:09 Wib
Pegawai di Kapuas antre bayar PBB-P2 supaya TPP dan gaji dibayar
Rabu, 4 Desember 2024 6:56 Wib
Hasil rekapitulasi KPU, petahana unggul di Kobar
Rabu, 4 Desember 2024 6:45 Wib
Gubernur terus pacu pengentasan kemiskinan di Kalimantan Tengah
Selasa, 3 Desember 2024 18:19 Wib
BPN-DPR RI kolaborasi sukseskan program strategis nasional di Kalteng
Selasa, 3 Desember 2024 18:16 Wib
BPS edukasi mahasiswa di Palangka Raya manfaat data statistik
Selasa, 3 Desember 2024 16:42 Wib
Masyarakat diminta dukung penuh skuad timnas U-22 di Piala AFF
Selasa, 3 Desember 2024 16:38 Wib
DPRD minta pemkab maksimalkan pemanfaatan bangunan yang ada di Seruyan
Selasa, 3 Desember 2024 16:35 Wib