Wisma Disnaker Palangka Raya sumbang PAD

id Disnaker kota Palangka Raya,palangka raya,kalteng,Mesliani Tara,Wisma Disnaker,PAD

Wisma Disnaker Palangka Raya sumbang PAD

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Mesliani Tara berbincang dengan wartawan di depan Wisma Disnaker, beberapa waktu lalu. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Wisma atau tempat penginapan sekelas hotel yang dikelola Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah selama ini turut berkontribusi menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah kota (pemkot) setempat.

UUntuk tarif wisma yang dikelola oleh instansinya itu menyediakan sebanyak 24 kamar dengan fasilitas tak kalah dengan hotel-hotel yang ada di daerah setempat,  kata Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Mesliani Tara di Palangka Raya, Minggu. 

"Fasilitasnya itu ada AC, kamar mandi di dalam, televisi, lemari serta wifi disediakan. Untuk per malamnya di Wisma Disnaker bagi masyarakat yang hendak menginap hanya membayar Rp150 ribu," katanya.

Mesliani Tara menuturkan, selama ini Wisma Disnaker ini juga sering digunakan untuk kontingen yang sedang mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di Kota Palangka Raya.

Wisma yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 6,5 itu juga dekat dengan Rumah Sakit Pambelum sehingga bagi masyarakat yang hendak menjenguk sanak saudaranya yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat, cukup berjalan kaki sebentar sudah sampai di tujuan.

Baca juga: Legislator minta promosikan wisata di Palangka Raya dimaksimalkan

"Sudah banyak masyarakat umum yang menikmati Wisma Disnaker ini, mereka merasa sangat terbantu selain harganya relatif murah mereka juga enak ketika berurusan salah satunya mengurus keluarga yang sakit di RS Pambelum itu tadi," ucapnya.

Selanjutnya, sambung Mesliani Tara selain 24 kamar wisma yang disediakan pihaknya juga menyewakan sebuah gedung pertemuan. Baik digunakan untuk kegiatan pertemuan rapat besar, pernikahan serta hajatan lainnya.

Bagi masyarakat yang hendak menyewa gedung pertemuan tersebut, masyarakat dapat membayar hanya Rp500 ribu per hari.

"Setiap tahunnya wisma dan gedung pertemuan ini ada yang menyewa. Untuk uang sewanya itu tentu masuk ke kas daerah. Kami juga sudah mempromosikan ini melalui media sosial serta pemasangan neon box di depan kantor kita," tutup mantan Pelaksana Tugas (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Palangka Raya.

Baca juga: Bupati Barut harapkan program TMMD sejalan dengan kebijakan daerah

Baca juga: Legislator Palangka Raya bantu sertifikasi halal pelaku UMKM

Baca juga: Pelaku UMKM di Palangka Raya perlu perhatian pemerintah