Hadapi tantangan inflasi, BI minta KAD di Kalteng diperluas

id Bank Indonesia Provinsi Kalimatan Tengah, Taufik Saleh, Kalimatan Tengah, BI Kalimatan Tengah, BI Kalteng, kalteng, inflasi, tantangan inflasi di kalt

Hadapi tantangan inflasi, BI minta KAD di Kalteng diperluas

Kepala Bank Indonesia Kalimatan Tengah Taufik Saleh memaparkan perkembangan kondisi global dan nasional serta regional kepada pemerintah provinsi setempat di Palangka Raya, Rabu (16/3/2023). ANTARA/HO-BI Kalteng.

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Taufik Saleh menyatakan bahwa perkembangan kondisi global, nasional, maupun regional di provinsi ini, masih menghadapi beberapa tantangan inflasi. 

Dari sisi global terkait fragmentasi geopolitik yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina masih mendorong tingginya harga-harga komoditas, kata Taufik melalui rilis diterima di Palangka Raya, Kamis.

"Tekanan inflasi global juga mendorong kebijakan moneter ketat di berbagai negara, salah satunya tercermin dari kebijakan The Fed yang telah menaikkan suku bunga sebanyak 8 kali sejak Maret 2022," ucapnya.

Dari sisi nasional, lanjut dia, mulai masuknya tahun politik diprakirakan berpotensi mendorong penguatan permintaan masyarakat. Potensi terjadinya kekeringan (El Nino) di Indonesia juga perlu menjadi perhatian dalam mengatasi tekanan inflasi bahan makanan. 

Sedangkan dari sisi regional, produktivitas pertanian yang masih tergolong rendah, ketergantungan daerah lain, infrastruktur dan distribusi, serta ongkos angkut masih menjadi tantangan inflasi yang perlu menjadi perhatian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng.

"Menghadapi kondisi itu, kami mendorong peningkatan produktifitas pertanian beras melalui penanaman IR-42 (Karau Unggul) melalui pendirian klaster IR-42 dan cabai," kata Taufik.

Baca juga: BI melihat Kalteng sedang menuju pertumbuhan ekonomi hijau

Selain itu, BI Kalteng juga meminta dilakukan perluasan terhadap  Kerja Sama Antardaerah (KAD) untuk komoditas seperti telur ayam, cabai, dan bawang merah dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah juga dapat dilakukan.

"Pasar murah juga harus diselenggarakan secara intensif, membentuk tim cepat tanggap, maupun alternatif pemberian subsidi ongkos angkut dapat menjadi beberapa strategi dalam menjaga keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri," demikian Taufik.

Baca juga: BI laporkan utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV 2022 terkendali

Baca juga: DPR setuju Filianingsih Hendarta deputi gubernur BI