Pertukaran 880 tahanan berjalan lambat terkait dua pihak bertikai di Yaman

id pertikaian Yaman,Kalteng,Pertukaran 880 tahanan ,Swiss

Pertukaran 880 tahanan berjalan lambat terkait dua pihak bertikai di Yaman

Warga berlarian menyelamatkan diri saat terdengar tembakan di sebuah pangkalan militer di Aden, Yaman, Rabu (25/3). Pemerintah Indonesia berusaha mengungsikan warganya dari negara yang sedang dilanda pertikaian dengan kelompok Al Houthi itu.(REUTERS/Anees Mansour)

Dubai (ANTARA) - Dua pihak yang bertikai di Yaman pada Senin mengatakan telah bersepakat untuk menukar sekitar 880 tahanan setelah melakukan pembicaraan di Swiss.

Pembicaraan itu difasilitasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Kelompok Houthi dukungan Iran mengatakan akan membebaskan 181 tahanan, termasuk 15 warga Arab Saudi dan tiga warga Sudan, untuk ditukar dengan 706 tahanan dari pemerintah, menurut pernyataan dua pejabat Houthi, Abdul Qader Al Murtada dan Mohammed Abdulsalam, di Twitter.

PBB dan ICRC belum mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai.

Ada harapan kesepakatan itu dapat memfasilitasi upaya yang lebih besar untuk mengakhiri konflik, yang didorong oleh dimulainya kembali hubungan Iran dan Arab Saudi bulan ini.

Utusan khusus PBB Hans Grundberg mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB minggu lalu bahwa ada upaya diplomatik yang intens di tingkatan berbeda untuk mengakhiri perang.

Pertukaran sekitar 15 ribu tahanan dalam konflik itu sedang dibahas sebagai langkah penting membangun kepercayaan di bawah Perjanjian Stockholm yang dimediasi PBB pada Desember 2018.

Namun, perkembangan pertukaran itu berjalan lambat.

Beberapa pertukaran, termasuk yang dilakukan pada 2020 dan 2022, telah dikoordinasikan oleh ICRC, bersamaan dengan kesepakatan-kesepakatan yang lebih kecil dan langsung di antara pihak-pihak yang bertikai.

Konflik di Yaman secara luas dianggap sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 setelah Houthi melengserkan pemerintah dari ibu kota Sanaa pada 2014.

Gencatan senjata yang ditengahi PBB pada April sebagian besar telah dilaksanakan, meskipun berakhir pada Oktober tanpa ada kesepakatan untuk diperpanjang.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan