Pemkab Kotim diminta menertibkan kendaraan parkir sembarangan
Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi Demokrat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sihol Parningotan Lumban Gaol meminta pemerintah kabupaten berani tegas dalam menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan dan membahayakan pengguna jalan.
"Belum lama ini ada pelajar kita yang meninggal dunia akibat menabrak belakang truk yang parkir di bahu jalan. Kejadian ini seharusnya menjadi pukulan bagi pemerintah daerah untuk menertibkan agar insiden seperti tidak terjadi lagi," kata Lumban Gaol di Sampit, Jumat.
Selama ini pemerintah daerah berkoar melarang kendaraan besar masuk melintasi jalan dalam kota Sampit. Namun faktanya masih banyak kendaraan besar melenggang, bahkan saat arus lalu lintas sedang padat di siang hari.
Penjagaan yang tidak dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas Perhubungan, membuat para sopir kembali membawa truk mereka melintasi jalan dalam kota Sampit.
Baca juga: DPRD Kotim: Pulau Hanaut perlu percepatan peningkatan infrastruktur
Kondisi ini berisiko dan membahayakan pengguna jalan lain karena lalu lintas di dalam kota semakin padat. Selain itu, hilir mudik kendaraan besar dan berat itu akan memicu jalan dalam kota cepat rusak karena kapasitasnya hanya delapan ton muatan sumbu terberat.
Pemandangan lain yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah masih banyak kendaraan besar yang parkir di pinggir jalan. Hal ini jelas sangat berisiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Fraksi Demokrat menekankan untuk menjadi perhatian agar parkir liar dalam kota maupun lintas kota untuk dibenahi lagi. Jangan sampai ada korban jiwa lagi," tegas Lumban Gaol.
Fraksi Demokrat mendorong ketegasan Dinas Perhubungan dalam mengatasi masalah ini. Jangan sampai ada pembiaran karena nyawa pengguna jalan menjadi taruhannya akibat semakin tingginya risiko kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Legislator: Penanggulangan kebakaran perlu payung hukum hadapi semakin beratnya tantangan
Baca juga: Pelayanan BPJS Kesehatan di Kotim harus semakin dipermudah
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu peningkatan jalan Cempaga-Seranau
"Belum lama ini ada pelajar kita yang meninggal dunia akibat menabrak belakang truk yang parkir di bahu jalan. Kejadian ini seharusnya menjadi pukulan bagi pemerintah daerah untuk menertibkan agar insiden seperti tidak terjadi lagi," kata Lumban Gaol di Sampit, Jumat.
Selama ini pemerintah daerah berkoar melarang kendaraan besar masuk melintasi jalan dalam kota Sampit. Namun faktanya masih banyak kendaraan besar melenggang, bahkan saat arus lalu lintas sedang padat di siang hari.
Penjagaan yang tidak dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas Perhubungan, membuat para sopir kembali membawa truk mereka melintasi jalan dalam kota Sampit.
Baca juga: DPRD Kotim: Pulau Hanaut perlu percepatan peningkatan infrastruktur
Kondisi ini berisiko dan membahayakan pengguna jalan lain karena lalu lintas di dalam kota semakin padat. Selain itu, hilir mudik kendaraan besar dan berat itu akan memicu jalan dalam kota cepat rusak karena kapasitasnya hanya delapan ton muatan sumbu terberat.
Pemandangan lain yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah masih banyak kendaraan besar yang parkir di pinggir jalan. Hal ini jelas sangat berisiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Fraksi Demokrat menekankan untuk menjadi perhatian agar parkir liar dalam kota maupun lintas kota untuk dibenahi lagi. Jangan sampai ada korban jiwa lagi," tegas Lumban Gaol.
Fraksi Demokrat mendorong ketegasan Dinas Perhubungan dalam mengatasi masalah ini. Jangan sampai ada pembiaran karena nyawa pengguna jalan menjadi taruhannya akibat semakin tingginya risiko kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Legislator: Penanggulangan kebakaran perlu payung hukum hadapi semakin beratnya tantangan
Baca juga: Pelayanan BPJS Kesehatan di Kotim harus semakin dipermudah
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu peningkatan jalan Cempaga-Seranau