Pemprov Kalteng lakukan deteksi dini ASN dukung Program Indonesia Sehat
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan deteksi dini, pengukuran kebugaran jasmani, sekaligus skrining kesehatan jiwa bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung kesuksesan Program Indonesia Sehat.
"Kegiatan ini kita laksanakan bertujuan untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang terdapat dalam diri kita, sehingga semakin mudah melakukan pencegahan sedini mungkin," kata Sekda Kalimantan Tengah Nuryakin di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengharapkan langkah ini dapat membuat ASN lingkup Pemprov Kalteng menjadi lebih produktif, dalam membangun daerah maupun memberikan pelayanan publik di berbagai sektor.
Ia menyampaikan deteksi dini, pengukuran kebugaran jasmani, serta skrining kesehatan jiwa merupakan implementasi dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Germas dicanangkan pemerintah, sebagai salah satu upaya menyukseskan Program Indonesia Sehat, sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kesehatan merupakan kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, sehingga bukan sebatas tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Mengacu pada perkembangan terkini, sedikitnya masih ada tiga masalah kesehatan penting, yakni pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular, hingga kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Baca juga: Pemprov gelar operasi pasar di Katingan, sediakan 3.000 liter minyak goreng
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sektor kesehatan yakni terjadinya transisi epidemiologi. Dalam hal ini, perubahan pola penyakit yang semula didominasi penyakit menular menjadi didominasi penyakit tidak menular, seperti hipertensi, jantung, stroke, dan permasalahan kesehatan jiwa yang cukup meningkat di masyarakat.
"Untuk itulah, pengimplementasian Germas begitu strategis sebagai gerakan yang bertujuan memasyarakatkan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan berdasarkan hasil pengukuran kebugaran pada 2022, angka kebugaran ASN di lingkup Pemprov Kalteng dari sampel yang ada, sekitar 14 persen yang dinyatakan bugar.
Ia menjelaskan setidaknya sebagai upaya meningkatkan kebugaran ASN tersebut, perlu dilakukan latihan atau kegiatan fisik secara rutin, dengan rentang waktu minimal 30 menit setiap hari.
"Kesehatan usia produktif (15-64 tahun) sangat penting karena berdampak sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Hari ini kita melakukan deteksi atau skrining kesehatan jiwa bagi 900 orang ASN lingkup pemprov, semoga hasilnya lebih baik," katanya.
Baca juga: Dishanpang Kalteng sediakan sembako bersubsidi di Kalteng Expo 2023
Baca juga: Wagub: Kalteng Expo 2023 ajang promosi dan investasi
"Kegiatan ini kita laksanakan bertujuan untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang terdapat dalam diri kita, sehingga semakin mudah melakukan pencegahan sedini mungkin," kata Sekda Kalimantan Tengah Nuryakin di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengharapkan langkah ini dapat membuat ASN lingkup Pemprov Kalteng menjadi lebih produktif, dalam membangun daerah maupun memberikan pelayanan publik di berbagai sektor.
Ia menyampaikan deteksi dini, pengukuran kebugaran jasmani, serta skrining kesehatan jiwa merupakan implementasi dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Germas dicanangkan pemerintah, sebagai salah satu upaya menyukseskan Program Indonesia Sehat, sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kesehatan merupakan kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, sehingga bukan sebatas tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Mengacu pada perkembangan terkini, sedikitnya masih ada tiga masalah kesehatan penting, yakni pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular, hingga kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Baca juga: Pemprov gelar operasi pasar di Katingan, sediakan 3.000 liter minyak goreng
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sektor kesehatan yakni terjadinya transisi epidemiologi. Dalam hal ini, perubahan pola penyakit yang semula didominasi penyakit menular menjadi didominasi penyakit tidak menular, seperti hipertensi, jantung, stroke, dan permasalahan kesehatan jiwa yang cukup meningkat di masyarakat.
"Untuk itulah, pengimplementasian Germas begitu strategis sebagai gerakan yang bertujuan memasyarakatkan budaya hidup sehat dengan meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan berdasarkan hasil pengukuran kebugaran pada 2022, angka kebugaran ASN di lingkup Pemprov Kalteng dari sampel yang ada, sekitar 14 persen yang dinyatakan bugar.
Ia menjelaskan setidaknya sebagai upaya meningkatkan kebugaran ASN tersebut, perlu dilakukan latihan atau kegiatan fisik secara rutin, dengan rentang waktu minimal 30 menit setiap hari.
"Kesehatan usia produktif (15-64 tahun) sangat penting karena berdampak sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Hari ini kita melakukan deteksi atau skrining kesehatan jiwa bagi 900 orang ASN lingkup pemprov, semoga hasilnya lebih baik," katanya.
Baca juga: Dishanpang Kalteng sediakan sembako bersubsidi di Kalteng Expo 2023
Baca juga: Wagub: Kalteng Expo 2023 ajang promosi dan investasi