Satgas Pangan Kalteng sebut harga bahan pangan di Sampit stabil

id Satgas Pangan Kalteng sebut harga bahan pangan di Sampit stabil, kalteng, Sampit, kotim, kotawaringin Timur, sembako, bahan pangan

Satgas Pangan Kalteng sebut harga bahan pangan di Sampit stabil

Satgas Pangan dan TPID Provinsi Kalimantan Tengah saat memantau harga bahan pangan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Rabu (7/6/2203). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Satgas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah memantau kondisi harga bahan pangan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan dinilai masih stabil. 

"Kita ada beberapa tim. Ada yang ke PPM (Pusat Perbelanjaan Mentaya), Pasar Keramat, pasar samping Kodim dan Bulog. Hasil yang kita lihat dan wawancara dengan para pedagang, untuk ketersediaan dan harga di pasar relatif stabil. Hanya, ada beberapa komoditas yang harganya turun dan naik," kata Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko di Sampit, Rabu. 

Sejumlah pejabat turut hadir di antaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti, perwakilan dari Polda Kalimantan Tengah, Dinas Perdagangan dan lainnya. 

Saat pemantauan, tim berdiskusi dengan pedagang. Hal penting yang ditanyakan tim adalah terkait perkembangan harga, kondisi stok dan pasokan bahan pangan. 

Ada beberapa komoditas yang harganya masih tinggi, ada pula yang mengalami penurunan harga. Harga ayam, bawang putih dan telur masih tinggi, sedangkan bawang merah mulai turun. 

Hal ini tidak terlepas dari pasokan karena beberapa komoditas tersebut masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Terlebih harga ayam, kenaikan harga pakan saat ini turut membuat kenaikan cukup tinggi. 

Yuas mengatakan, antisipasi sebenarnya dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti dengan melaksanakan gerakan menanam cabai. Tujuannya agar kenaikan tetap terkendali. 

Komoditas yang mungkin belum bisa dikendalikan adalah daging ayam potong dan telur karena masih ketergantungan dari pasokan luar daerah, ditambah harga pakan tinggi. 

Baca juga: Disdik Kotim tegaskan larangan pungutan PPDB dan kelulusan

Intervensi pasar juga tetap dilakukan untuk stabilisasi harga bahan pangan. Upaya yang dilakukan di antaranya pasar penyeimbang yang dilakukan oleh pemerintah daerah di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Untuk menghadapi Idul Adha, kalau hasil informasi dari para pedagang tadi untuk menghadapi Idul Adha pasokan lancar sehingga harga diharapkan masih tetap stabil," ujar Yuas. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi didampingi Sub Koordinator Harga Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng, Muhammad Mujiono mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut perintah Gubernur Sugianto Sabran untuk mengawasi ketersediaan bahan pokok penting menjelang hari besar keagamaan yaitu Hari Raya Idul Adha. 

"Ini untuk mengetahui bagaimana kondisi pasokan, stok dan harga. Dengan begitu pemerintah daerah bisa mengambil langkah agar harga tetap terkendali. Pak Gubernur agar harga dan inflasi tetap  terkendali sehingga tidak sampai membebani masyarakat," demikian Riza Rahmadi. 

Sementara, Titin salah seorang pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya mengatakan, ada beberapa komoditas yang harganya mulai turun, tetapi ada juga yang masih tinggi, meski secara umum masih stabil. 

"Semua sangat tergantung pasokan. Kalau pasokan lancar dan stok aman, harga akan terkendali. Kalau kami pedagang ini hanya menyesuaikan harga dari agen agar tetap bisa mendapatkan untung walaupun tidak banyak," ujar Titin. 

Pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya, harga per kilogram bawang merah Rp40.000 turun menjadi Rp38.000, bawang putih Rp30.000 menjadi Rp35.000, gula Rp15.000, tepung Rp13.000 sampai Rp14.000, minyak goreng Kita fluktuasi Rp14.000 sampai Rp15.000 per liter, daging sapi Rp150.000, sedangkan daging ayam terus berangsur turun dari Rp55.000 kini menjadi Rp48.000 per kilogram. 

Baca juga: Sekolah di Kotim didorong sukseskan program revitalisasi bahasa daerah

Baca juga: Jadi pengganti antar waktu, Dadang Prianto langsung menyandang jabatan

Baca juga: Bupati Kotim: Pengunduran diri kepala desa tidak bisa dibatalkan