Pemerintah Arab Saudi cintai umat Islam Indonesia

id haji indonesia,pemerintah,arab saudi,haji 2023,madinah

Pemerintah Arab Saudi cintai umat Islam Indonesia

Jamaah calon haji Indonesia melakukan panggilan video dengan keluarga dengan latar belakang Ka™bah seusai Shalat Subuh di Masjidil Haram, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). Kemenag mengimbau jamaah calon haji Indonesia tidak melaksanakan umrah wajib pada siang hari karena tingginya suhu udara di Mekah, Arab Saudi yang mencapai sekitar 45 derajat celcius. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/rwa.

Madinah (ANTARA) - Pemerintah Arab Saudi menyatakan sangat mencintai umat Islam Indonesia dengan jumlah terbesar di dunia (segaris lurus dengan data World Population Review 2021 yang mencatat Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbanyak dengan jumlah 231 juta orang).


Wakil Ketua Umum Humas dan Media Masjid Nabawi Sa'ad Al Asmari mengemukakan hal itu ketika menggelar silaturahmi antara Media Center Masjid Nabawi dan Media Center PPIH Arab Saudi Daker Madinah, Rabu (14/6).

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin, Sekretaris Daker Madinah Abdillah, Kepala Sektor Khusus (Kaseksus) Jasaruddin, dan sejumlah jurnalis.

"Pemerintah Arab Saudi dan Pengelola Nabawi sangat mencintai umat Islam di Indonesia. Kami akan memenuhi kebutuhan fasilitas jemaah haji dan umat Islam Indonesia yang akan mendatangi Masjid Nabawi agar ibadahnya bisa tenang, nyaman, dan khusyuk," katanya.

Selama sepekan, kata dia, jemaah yang berziarah dan salat di Masjid Nabawi bisa mencapai tujuh sampai delapan juta orang.

Selain itu, dalam seminggu, Masjid Nabawi mengeluarkan sekitar 600.000 botol air zamzam dan mengoperasikan 107 mobil golf serta penghubung bahasa 6.000 orang.

"Untuk kenyamanan, pengurus Nabawi menyiapkan segala fasilitas, kebersihan, dan karpet. Intinya untuk keamanan dan kenyamanan jemaah dengan usaha yang sangat maksimal," katanya.

Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas kerja sama yang sudah terjalin selama ini, termasuk pemberian bantuan kursi roda untuk sejumlah anggota jemaah Indonesia.

"Ini sejarah pertama kerja sama. Dari pimpinan Media Center Masjid Nabawi, mempersilakan awak media menyampaikan berita-berita terbaik soal kondisi Masjid Nabawi," kata Zaenal.

Zaenal menjelaskan bahwa kewajiban teman-teman media untuk menyampaikan hal-hal yang positif kepada masyarakat di belahan dunia mana pun, termasuk di Indonesia, mengenai Masjid Nabawi.

"Menginformasikan yang terbaik apabila ada orang yang tidak suka terhadap umat Islam dan Masjid Nabawi minimal berita tersebut dapat di-counter dan tidak tersebar. Yang tersebar luas adalah berita baik dari Nabawi dan umat Islam," katanya.

Wakil Ketua Umum Humas dan Media Masjid Nabawi Sa'ad Al Asmari menyambut baik kerja sama tersebut dan mengaku sangat gembira dan senang karena Indonesia sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia.

"Kami punya tanggung jawab berat untuk menyampaikan informasi yang baik terkait dengan Madinah dan Masjid Nabawi," ucapnya.

Menurut dia, pihaknya tidak keberatan dengan pemberitaan tentang Masjid Nabawi selama untuk umat Islam.