Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Deddy Winarwan mengatakan, ada tiga pendekatan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan.
"Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2021 yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan stunting (RAN PASTI)," katanya di Buntok, Kamis.
Ia menjelaskan, pendekatan pertama yakni dengan pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan intervensi hulu, melakukan pencegahan lahirnya bayi stunting dan penanganan balita stunting.
Pendekatan kedua melalui pendekatan multi sektor dan multi pihak berkolaborasi, menggabungkan berbagai pihak yang di antaranya pemerintah dan unsur pemangku kepentingan yang terdiri dari dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media.
Sedangkan pendekatan ketiga, melakukan intervensi gizi terpadu dengan intervensi spesifik dan sensitif yang berfokus pada kesehatan dan kecukupan gizi tiga bulan calon pengantin, serta ibu hamil.
Kemudian lanjut dia, pemkab juga melakukan intervensi gizi terpadu baik secara spesifik maupun sensitif terhadap ibu masa subur setelah melahirkan, baduta, dan balita yang didukung dengan penyediaan sanitasi, akses air bersih serta bantuan sosial.
Dikatakannya, sejalan dengan tema rembuk stunting "Sinergi atasi stunting dengan pendekatan keluarga menuju generasi sehat dan cerdas", terdapat dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan guna mendukung percepatan penurunan stunting.
"Dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan tersebut yakni komitmen multi pihak dan komponen kedua yakni peran keluarga," tegasnya.
Baca juga: DPUPR Barsel miliki 273 paket pekerjaan pada 2023
Ia menjelaskan, komponen komitmen multi pihak itu sangat penting dalam bekerja sama serta bermitra dan saling mendukung intervensi penurunan stunting.
"Dukungan intervensi dalam penurunan angka stunting itu, baik secara holistik integratif tematik dan spesial serta memiliki keterukuran target yang jelas," ucapnya.
Sedangkan komponen kedua yakni peran keluarga juga sangat penting mencegah stunting dalam setiap fase kehidupan mulai dari janin kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil dan seterusnya.
Disamping itu juga kata dia, yang wajib diperhatikan dalam penurunan stunting ini yakni kualitas data, sebab perbaikan data akan menjadi rujukan untuk perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi stunting.
Oleh karena itu, ia berharap, melalui rembuk stunting ini, masing-masing pemangku kepentingan dapat mengambil perannya untuk bekerja sama melakukan percepatan penurunan stunting di Barito Selatan ini.
Baca juga: Berikut penjelasan PT MUTU terkait dugaan pencemaran lingkungan
Baca juga: Anggota DPRD Barsel dukung langkah Pj bupati kunker ke kecamatan
Baca juga: Ribuan peserta meriahkan Bhayangkara Fun Bike di Barsel
Berita Terkait
27 bandara dibangun era Jokowi perkuat konektivitas area 3TP
Jumat, 10 Mei 2024 6:41 Wib
Diikuti 30 peserta, ini pemenang lomba maskot pilkada KPU Barsel
Kamis, 9 Mei 2024 21:29 Wib
Empat siswa Barito Utara ikuti seleksi Paskibraka tingkat Kalteng
Rabu, 8 Mei 2024 20:03 Wib
Polres Bartim berikan vitamin dan gelar bazar beras SPHP
Rabu, 8 Mei 2024 18:54 Wib
Pj Bupati Barito Utara ajak masyarakat bersama turunkan kasus stunting
Rabu, 8 Mei 2024 18:22 Wib
Daftar penempatan hotel jamaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah
Selasa, 7 Mei 2024 20:32 Wib
Pemkab Barito Utara melaksanakan tes asesmen sistem merit
Selasa, 7 Mei 2024 16:31 Wib
Pemkab Barito Utara lakukan pemeriksaan terperinci LKPD 2023
Senin, 6 Mei 2024 20:23 Wib