Threads menjadi angin segar meski mengambil cara kerja yang kurang lebih sama dengan Twitter yang dimiliki Elon Musk.
Dalam unggahan blog Instagram, Kamis, Threads disebut sangat mudah digunakan karena pengguna hanya perlu menggunakan akun Instagram-nya untuk menggunakan aplikasi itu.
Pengguna hanya perlu mengunduhnya karena telah tersedia di Google Playstore untuk pengguna Android atau di Apps Store untuk pengguna iOS.
Setelah terverifikasi, pengguna bisa mengubah profilnya secara khusus untuk Threads supaya berbeda dengan profil di Instagram.
Baca juga: Instagram luncurkan aplikasi terpisah Threads
Secara umum, tampilan Threads mirip dengan Twitter, namun, yang membedakan adalah fitur-fitur yang diberikan.
Untuk konten teks dalam satu unggahan, pengguna bisa mengunggah sebanyak 500 karakter, jumlah yang lebih banyak dibandingkan Twitter yang cuma memberikan ruang 280 karakter untuk pengguna reguler.
Keunggulan lainnya, Threads memungkinkan pengguna untuk mengunggah konten teks disertai dengan video berdurasi maksimal 5 menit serta 10 foto.
"Kalian juga bisa dengan mudah membagikan unggahan Threads ke Story Instagram atau kalian juga bisa membagikan unggahan itu dalam bentuk link ke platform lainnya yang diinginkan," ujar Instagram mengenalkan Threads.
Khusus pengguna di bawah 16 tahun, Instagram membuat pengaturan dasar menjadikan akun Threads profil privat, pengguna hanya bisa memperlihatkan unggahan kepada pengikut tertentu saja.
Untuk dukungan privasi, pengguna bisa mengontrol mention (menyebutkan) dan orang yang bisa membalas unggahan Threads-nya. Sama seperti di Instagram, pengguna bisa menyembunyikan dan menyaring kata-kata tertentu yang tidak diinginkan agar tidak muncul di Threads.
Baca juga: Meta bikin aplikasi tandingan Twitter
Pengguna bisa leluasa untuk melakukan unfollow, blok, dan melakukan pelaporan terhadap akun yang dianggap meresahkan. Semua akun yang diblokir pengguna di Instagram juga akan diblok di layanan Threads.
Threads akan disiapkan untuk kompatibel dengan protokol jejaring sosial terbuka yang dikembangkan oleh Konsorsium World Wide Web (W3C) bernama ActivityPub. Badan itu bertanggung jawab untuk mengatur standar terbuka yang menjadi kunci pemanfaatan web modern.
Standar itu akan membuat Threads bisa kompatibel dengan aplikasi lainnya yang mendukung protokol tersebut, seperti Mastodon serta WordPress. Dengan standar itu, akan muncul tipe koneksi baru yang tidak mungkin terjadi di banyak media sosial yang ada saat ini.
Threads kini sudah tersedia di 100 negara termasuk di Indonesia.
Baca juga: Zuckerberg dan Meta digugat akibat gagal tangani perdagangan seks
Baca juga: Facebook miliki 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia
Baca juga: Meta akan kembali PHK ribuan pekerja