Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), membagikan masker kepada pelajar pada sejumlah Sekolah Dasar )SD) guna mengantisipasi dan meminimalkan dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhadap kesehatan.
"Hari ini kami bagikan ke para siswa di beberapa sekolah seperti SDN 11 Langkai, SDN 6 Pahandut, dan SDN 7 Panarung," kata Camat Pahandut, Kota Palangka Raya Berlianto di Palangka Raya, Selasa.
Sebelumnya pihaknya juga telah menyiapkan 6.000 masker untuk antisipasi karhutla dan melihat perkembangan udara terkini secara bertahap akan kembali dibagikan masker kepada anak-anak sekolah di wilayah setempat.
"Kegiatan ini kami laksanakan secara spontan, karena melihat kondisi udara berapa waktu terakhir, terutama saat pagi, terus diselimuti kabut asap dampak karhutla. Kami juga mendapati masih banyak anak yang tidak menggunakan masker," katanya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya imbau pelajar gunakan masker saat sekolah
Untuk itu Berlianto meminta pihak sekolah dan orang tua memastikan anak-anak peserta didik menggunakan masker selama proses belajar mengajar atau saat beraktivitas di luar ruangan.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait di lingkup pemkot baik Dinas Pendidikan (Disdik) dan lainnya, guna memperbaharui informasi kondisi udara dan kebencanaan di daerah setempat.
Sementara itu Kepala Disdik Palangka Raya, Jayani, mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan kualitas udara di kota itu menurun sehingga bisa mengganggu kesehatan peserta didik.
Untuk itu pihaknya menginstruksikan seluruh satuan pendidikan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta pendidikan kesetaraan melakukan sejumlah langkah pencegahan, antara lain mewajibkan pemakaian masker kepada semua warga sekolah terutama ketika beraktivitas di luar ruangan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, kata dia, meniadakan kegiatan upacara, olah raga dan senam bersama di luar ruangan jika kondisi cuaca atau kualitas udara tidak memungkinkan.
"Masing-masing satuan pendidikan juga mengunduh aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan KLHK guna memantau perkembangan kualitas udara di wilayah Kota Palangka Raya," kata Jayani.
Berita Terkait
Korupsi pembukaan hutan Tele, eks camat Harian dihukum 16 bulan penjara
Jumat, 25 Oktober 2024 17:59 Wib
Pj Bupati Lamandau minta para camat pacu kinerja
Jumat, 27 September 2024 9:01 Wib
Delapan arahan Bupati Kotim untuk optimalisasi tugas camat
Senin, 9 September 2024 20:11 Wib
Para camat, lurah dan kades di Kapuas dilatih kelola arsip
Jumat, 6 September 2024 13:42 Wib
Posyandu di Kelurahan Lanjas ikuti sosialisasi dan pelatihan kader
Jumat, 6 September 2024 7:45 Wib
Wabup Kotim ingatkan plt camat jalin komunikasi dan sinergi
Kamis, 5 September 2024 8:47 Wib
Berikut instruksi Pj Bupati Sukamara kepada camat hingga kades
Kamis, 29 Agustus 2024 6:54 Wib
ANRI latih para camat dan kades di Kapuas terkait cara kelola arsip desa
Rabu, 28 Agustus 2024 17:39 Wib