MPA lakukan pembasahan lahan gambut di Kalteng manfaatkan sumur bor

id sumur bor, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, mpa, masyarakat peduli api, pulang pisau, kalteng, kalimantan tengah, tanjung taruna, tumbang n

MPA lakukan pembasahan lahan gambut di Kalteng manfaatkan sumur bor

Foto Arsip - Pembasahan lahan gambut oleh MPA di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah memanfaatkan keberadaan sumur bor. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) -

Masyarakat Peduli Api (MPA) melaksanakan pembasahan lahan gambut sebagai salah satu upaya pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah dengan memanfaatkan keberadaan sumur bor.
Upaya ini di antaranya dilakukan oleh MPA di Desa Tanjung Taruna dan Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau yang daerahnya menjadi perhatian lantaran didominasi lahan gambut sehingga rentan karhutla.
"Sebelum terjadi musim kemarau MPA telah melakukan kegiatan pemeliharaan sumur bor yang telah dibangun oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM)," kata Ketua MPA Desa Tanjung Taruna, Juni dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
Dia menjabarkan, ada sebanyak 409 sumur bor yang ada di Desa Tanjung Taruna dan yang pihaknya pelihara sebanyak 321 titik dengan bantuan dari BRGM.
"Kita cek kondisi sumur bor yang ada dan dilakukan pengujian, agar pada saat pembasahan gambut bisa berfungsi dengan baik," tambahnya.
Selain itu, MPA bersama dengan pemerintah desa dan TNI-Polri melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan membuka lahan dengan cara membakar. Kegiatan patroli rutin dilakukan secara bersama-sama di beberapa titik yang rawan karhutla.
Saat terjadinya kebakaran, lanjut Juni, MPA dan beberapa pihak baik BPBD, BNPB, TNI serta Polri juga menggunakan sumur bor untuk memadamkan api.
Dia menegaskan, meski dipergunakan setiap hari namun air yang ada di sumur bor ini masih ada dan sangat membantu dalam upaya pembasahan gambut yang terbakar di daerah setempat.
"Jika tidak ada sumur bor maka pembasahan akan sulit apalagi di musim kemarau ini," tutur Juni.
Juni menyampaikan di daerah mereka sejak awal kejadian kebakaran, sudah kurang lebih satu bulan tidak turun hujan. Ini mengakibatkan kurangnya sumber air dari kanal yang ada, sehingga saat terjadi kebakaran mereka mengandalkan sumber air dari sumur bor.
Dia pun menjelaskan, kejadian kebakaran pada tahun ini terjadi sejak 10 September 2023 untuk wilayahnya. Dia mengatakan tidak mengetahui persis bagaimana awal kebakaran.
"Yang kami tahu api sudah membakar lahan di bagian utara desa kami dekat sungai," ucapnya.
Foto Arsip - Pembasahan lahan gambut oleh MPA di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah memanfaatkan keberadaan sumur bor. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Hal senada juga disampaikan Ketua MPA Desa Tumbang Nusa, Silpanus yang menjelaskan di desanya ada sebanyak 270 sumur bor dan saat kejadian kebakaran lahan dapat dipergunakan dan berfungsi dengan baik.
"Kalau tidak ada sumur bor, maka kami akan kewalahan dalam melakukan pembasahan,” jelasnya.
Sementara itu, Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua, Jany Tri Raharjo memaparkan, infrastruktur pembasahan gambut seperti sumur bor yang dibangun BRGM bersama masyarakat secara rutin dipelihara.
"Hal ini dilakukan agar tetap berfungsi dan dimanfaatkan secara optimal setiap saat diperlukan,” tegasnya.
Sejak 2016 hingga kini, BRGM telah melaksanakan kegiatan restorasi gambut seluas 492.681 hektare khusus di Provinsi Kalimantan Tengah.
Restorasi gambut ini didukung dengan pembangunan sumur bor sebanyak 10.644 unit, 3.149 unit sekat kanal, dan 115 unit kanal timbun.
Adapun penanaman kembali atau revegetasi di lahan gambut juga telah dilaksanakan di lahan seluas 830 hektare, serta pemberian revitalisasi mata pencaharian masyarakat sebanyak 294 paket.

Baca juga: Pemkab Katingan-ANTARA optimalkan penyampaian informasi pembangunan berbagai sektor

Baca juga: Polri harus bekerja baik dan ikhlas

Baca juga: Pelni hanya jual tiket daring mulai 1 November

Baca juga: Pemprov-Bulog kolaborasi stabilkan harga beras di Gumas, dorong perbanyak toko penyalur