Warga Palestina dicegat shalat Jumat di Al-Aqsa sudah enam pekan

id masjid al aqsa,shalat jumat,warga ,palestina,dicegat,yerusalem

Warga Palestina dicegat shalat Jumat di Al-Aqsa sudah enam pekan

Foto Arsip - Umat Islam menghadiri shalat Jumat pertama Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, pada 24 Maret 2023. (ANTARA/Xinhua/Chen Junqing)

Yerusalem (ANTARA) - Sudah enam pekan berturut-turut warga Palestina dicegat aparat keamanan Israel ketika akan menunaikan shalat Jumat di Mesjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Akibatnya, tempat suci umat Islam setelah Majidil Haram dan Mesjid Nabawai itu pun sepi.


Seorang pejabat Departemen Wakaf di Yerusalem mengungkapkan kepada Anadolu bahwa hanya sekitar 4.000 warga Palestina yang kebanyakan lansia yang boleh masuk Al Aqsa untuk shalat Jumat. Jumlah itu menurun drastis dari biasanya 50.000 orang.

Pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menambahkan Mesjid Al-Aqsa terlihat sepi akibat diawasi ketat oleh pasukan Israel di jalan-jalan.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel dikerahkan secara besar-besaran di Yerusalem Timur, khususnya di Kota Tua dan pintu masuk menuju Mesjid Al Aqsa.

Larangan Israel itu membuat ratusan warga Palestina terpaksa menunaikan salat Jumat di jalan-jalan dekat kawasan Kota Tua.

Baca juga: Apa yang dilakukan pasukan Israel setelah temukan terowongan di Gaza?

Pihak Israel tidak memberikan alasan mengapa mereka membatasi akses umat Islam masuk Mesjid Al-Aqsa.

Sebelum diberlakukan pembatasan oleh Israel, paling sedikit 50.000 warga Palestina biasanya menunaikan shalat Jumat di Al-Aqsa.

Baca juga: Staf Deplu tuduh Biden "sebarkan informasi salah" konflik Palestina

Baca juga: Joko Widodo minta Joe Biden hentikan perang di Gaza

Baca juga: Norwegia desak Israel lepas seluruh transfer pajak ke Palestina


Ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur kian besar sejak Hamas dan Israel perang di Gaza semenjak 7 Oktober.

Sudah lebih dari 11.000 warga Palestina di Gaza yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat perang itu.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 200 lebih warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dibunuh aparat keamanan Israel sejak 7 Oktober, sedangkan 2.700 orang lainnya terluka, demikian Anadolu.

Baca juga: Layanan komunikasi di Gaza putus total

Baca juga: Listrik padam, 20 pasien termasuk bayi meninggal di Gaza

Baca juga: 22 rumah sakit berhenti beroperasi akibat agresi Israel di Gaza