BBPOM: Kesadaran pelaku usaha di Sampit terhadap keamanan produk meningkat

id BBPOM: Kesadaran pelaku usaha di Sampit terhadap keamanan produk meningkat, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Ramadhan, lebaran

BBPOM: Kesadaran pelaku usaha di Sampit terhadap keamanan produk meningkat

BBPOM Palangka Raya dan Tim Keamanan Pangan Kotim melakukan pengecekan produk makanan dan minuman jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu (27/3/2024). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyebut kesadaran pelaku usaha di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

“Hasil pengawasan pangan dari tahun ke tahun semakin baik, hal ini menandakan kesadaran pelaku usaha meningkat,” kata Ketua Tim Pengawasan Pangan BBPOM Palangka Raya, Etik Sumardani di Sampit, Rabu.

Hal itu ia sampaikan usai melakukan inspeksi dadakan (sidak) di sejumlah swalayan dan minimarket di Kota Sampit terkait peredaran makanan dan minuman menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Dalam kegiatan ini BBPOM Palangka Raya bekerja sama dengan Tim Keamanan Pangan Kotim, di antaranya Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan setempat.

Etik menyampaikan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang pihaknya lakukan dalam rangka pengamanan dan pengawasan sarana distribusi pangan olahan di Kota Sampit menjelang Lebaran dan selama Ramadhan.

Beberapa toko retail modern yang dikunjungi antara lain, Alfamart, Toko Dila, Bintang Swalayan, Kusuka Swalayan, ABC Swalayan, Mentari Swalayan, Tobaku dan Hypermart.

Ia menyebut kesadaran pelaku usaha di Sampit dari tahun ke tahun semakin baik, dibuktikan dengan minimnya temuan saat sidak, seperti produk kedaluwarsa, tanpa izin edar, dan kemasan rusak.

“Semakin baik, sekarang kebanyakan hanya ditemukan produk dengan kemasan rusak, seperti kaleng penyok. Kalau yang kedaluwarsa ada, tapi sedikit dan kami sudah instruksikan pihak toko untuk memusnahkannya,” ucapnya.

Menurutnya, sidak yang dilaksanakan rutin setiap tahun serta pembinaan dan terkadang pemusnahan di tempat terhadap produk tak layak edar membuat para pelaku usaha lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas produk, terutama dari segi keamanan pangan.

Baca juga: DPRD Kotim berharap penyelesaian jalan tembus Pulau Hanaut terwujud

Kendati demikian, masih ada hal yang perlu lebih diperhatikan pelaku usaha, yaitu kondisi kemasan makanan, terutama makanan kaleng yang siap konsumsi, seperti susu kental manis, krimer, dan sarden.

Ia menerangkan, makanan kaleng apabila penyok maka lapisan di dalam yang melindungi makanan akan rusak, sehingga menyebabkan oksidasi dan memungkinkan tumbuhnya bakteri yang jika dikonsumsi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

“Untuk produk dengan kemasan rusak itu sudah kami minta pelaku usaha untuk retur ke distributor, jika tidak bisa maka harus dimusnahkan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, Etik juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam membeli produk makanan dan minuman. Lakukan CekKlik dalam membeli produk, yaitu cek label, cek kemasan, cek tanggal kedaluwarsa dan cek izin edarnya.

Sementara itu, Divisi Manajer Hypermart Sampit, Yanu Priyadi menyambut baik sidak yang dilaksanakan BBPOM Palangka Raya dan Tim Keamanan Pangan Kotim.

Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha dalam rangka memastikan produk layak jual.

“Kami berterima kasih karena melalui sidak ini kami diingatkan terkait barang-barang kedaluwarsa. Meskipun setiap hari kami melakukan pengecekan, tapi mungkin masih ada beberapa yang terlewat,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya selalu berkomitmen untuk menyediakan barang-barang berkualitas dan layak bagi masyarakat dengan rutin melakukan pengecekan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Baca juga: Pemkab Kotim terus upayakan jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang

Baca juga: Pembangunan pusat rehabilitasi narkoba dibahas dalam RKPD Kotim 2025

Baca juga: Kodim Sampit ajak masyarakat terima perbedaan untuk cegah konflik sosial