27 bandara dibangun era Jokowi perkuat konektivitas area 3TP

id bandara haji muhammad sidik,muara teweh,bandara ,era jokowi,kementerian perhubungan,barito utara,kalteng

27 bandara dibangun era Jokowi perkuat konektivitas area 3TP

Pesawat dari Kementerian Perhubungan jenis Beechcraft SKA B 350i dengan pilot Captain Wahyudi dan FO Wan Benny P saat melakukan kalibrasi alat navigasi mendarat di Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kamis (13/8/2020).ANTARA/HO-Dinas Perhubugan Barito Utara

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan sebanyak 27 bandara baru telah dibangun selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), guna meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat khususnya di daerah terluar, terpencil, tertinggal dan perbatasan (3TP).

“Pembangunan infrastruktur transportasi udara di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan, di antara pencapaian utama yang telah direalisasikan adalah pembangunan 27 bandara baru,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Kristi menuturkan bahwa selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi sejak tahun 2014 hingga 2024, Indonesia telah banyak melakukan pengembangan infrastruktur transportasi udara yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat, terutama di daerah terluar, terpencil, tertinggal dan perbatasan (3TP).

Dalam periode ini, menurut Kristi Indonesia berhasil memperluas jaringan bandara dengan membangun bandara di seluruh wilayah, termasuk di daerah 3TP.

“Hal ini telah meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” ujar Kristi.

Meski begitu, Kristi menuturkan bahwa dari 27 bandar udara, terdapat Bandara Sobaham yang sedang proses pembangunan dan akan selesai pada akhir tahun 2024.

Selain pembangunan bandara baru, juga telah dilakukan rehabilitasi dan pengembangan fasilitas bandara, dengan tujuan untuk meningkatkan standard layanan dan keselamatan penerbangan.

Fasilitas-fasilitas baru dan ditingkatkan seperti landas pacu yang diperpanjang, terminal yang diperluas, dan berbagai rehabilitasi lainnya. Setidaknya terdapat 64 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan.

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara, lanjut Kristi, selain bertujuan meningkatkan aksesibilitas ke daerah 3TP, pemerintah berharap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpinggirkan.

“Ini menciptakan peluang investasi baru, menggerakkan sektor pariwisata dan memperluas pasar bagi produk-produk lokal,” jelas Kristi.

Ia juga menambahkan infrastruktur transportasi udara juga memiliki dampak positif secara sosial dengan memfasilitasi akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial lainnya di daerah terpencil.

Hal ini membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur transportasi udara juga berkontribusi pada peningkatan keamanan, baik dalam hal transportasi barang maupun mobilitas manusia.

Dengan menyediakan sarana transportasi yang lebih aman dan efisien, pemerintah dapat memperkuat kedaulatan negara dan melindungi kepentingan nasional.

“Dengan berbagai pencapaian dan manfaat tersebut, pembangunan infrastruktur transportasi udara di Indonesia akan terus menjadi salah satu prioritas utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan secara merata di seluruh pelosok negeri,” ia menambahkan.

Kemenhub mencatat 27 bandar udara baru yang telah dibangun di era kepemimpinan Presiden Jokowi, yakni Bandara Letung Anambas, Kepulauan Riau; Bandara Tambelan, Kepulauan Riau; Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah; Bandara Maratua, Kalimantan Timur; Bandara Morowali, Sulawesi Tengah; Bandara Siau, Sulawesi Utara; dan Bandara Miangas, Sulawesi Utara.

Selanjutnya Bandara Koroway Batu, Papua; Bandara Kertajati, Jawa Barat; Bandara Tebelian, Kalimantan Barat; Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur; Bandara Buntu Kunik, Sulawesi Selatan; Bandara Kabir, Nusa Tenggara Timur; Bandara Namniwel, Maluku; Bandara Werur, Papua; Bandara Rokot Sipora, Sumatera Barat; Bandara Ngloram, Jawa Tengah; dan Bandara Siboru, Papua Barat.

Berikutnya Bandara Nabire Baru, Papua Tengah; Bandara Kediri, Jawa Timur; Bandara Singkawang, Kalimantan Barat; Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah; Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara; Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara; dan Bandara Pohuwato, Gorontalo; Bandara Kulon Progo, Yogyakarta; dan Bandara Sobaham, Yahukimo.