Palangka Raya (ANTARA) -
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi sebaran kabar bohong atau hoaks maupun ujaran kebencian menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Salah satu yang perlu diwaspadai dalam setiap pesta demokrasi di tengah pesatnya digitalisasi dan media sosial, adalah rawan terjadi penyebaran hoaks dan ujaran kebencian berbau SARA, yang berpotensi menimbulkan polarisasi yang dapat memecah belah keutuhan masyarakat," tegasnya di Palangka Raya, Kamis.
Hal itu dia sampaikan di sela pembukaan Diskusi Publik Jelang Pilkada Tahun 2024, mengusung tema "Mengawal Pilkada Serentak Kalteng 2024". Turut hadir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry CH Bangun.
Oleh karena itu, Edy Pratowo meminta semua pihak tidak terpengaruh ataupun terprovokasi dengan hal-hal semacam itu apalagi saat membuka berbagai media sosial.
Dia pun menekankan di sini menjadi peran penting insan pers, termasuk yang tergabung dalam PWI yang sebagian besar wartawan anggotanya sudah kompeten.
Lebih lanjut Edy Pratowo menekankan, Pilkada 2024 merupakan pesta demokrasi yang patut disambut dengan penuh kegembiraan. Melalui pelaksanaannya masyarakat dapat memilih
pemimpin-pemimpin terbaik bagi keberlanjutan dan kemajuan pembangunan.
Untuk itu dia mengimbau masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak 27 November 2024. Sebab satu suara juga menentukan masa depan pembangunan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah dalam lima tahun ke depan.
Sementara itu Ketua PWI Pusat Hendry CH Bangun mengatakan kegiatan diskusi publik ini sangat penting agar Pilkada 2024 bisa berhasil dan terpilih kepala daerah yang akan membawa kemajuan bagi daerahnya masing-masing.