ITB jangkau masyarakat Kameloh Baru sediakan sumber air bersih

id pengmas,tb

ITB jangkau masyarakat Kameloh Baru sediakan sumber air bersih

ITB jangkau masyarakat Kameloh Baru sediakan sumber air bersih (ANTARA/Tim Pangmas ITB)

Palangka Raya (ANTARA) - Hanya berjarak 30 km dari pusat kota Palangkaraya, tidak menghindarkan Kelurahan Kameloh Baru, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dari permasalahan air bersih.

Wilayah yang berada di atas tanah bergambut ini memiliki kapasitas simpan air yang berlimpah pada musim penghujan, tidak jarang hingga menyebabkan banjir. Sedangkan pada musim kemarau, kekeringan terjadi dan kebakaran lahan gambut menjadi pemandangan sehari-hari.

Lurah Kameloh Baru, Rulissantie di Palangka Raya, kemarin mengatakan, menempati pinggiran Sungai Kahayan, pada musim kemarau warga Kameloh Baru mengandalkan air Sungai sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Warga kami kesulitan dalam menemukan air tanah yang berkualitas baik sehingga sering kali menggunakan air sungai yang kualitasnya juga masih harus dipertanyakan," katanya.

Pada umumnya warga akan menambahkan tawas untuk menjernihkan air sungai tersebut.

Lurah Rulissantie menambahkan dampak dari krisis air ini tidak hanya berdampak pada ketidakterpenuhan kebutuhan air, tetapi juga secara tidak langsung memperburuk sanitasi dan kesehatan masyarakat. Oleh karenanya dirasakan perlunya sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat bagi warga.
 
Pemukiman warga Kelurahan Kameloh Baru di sepanjang Sungai Kahayan Upaya penyediaan air bersih bukannya tidak pernah dilakukan, namun hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan, kondisi air bor keruh berwarna coklat, sama seperti air dari Sungai Kahayan.

Melihat kondisi memprihatinkan tersebut, tim pengabdian masyarakat (Pengmas) ITB bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Kalimantan Tengah berkolaborasi untuk membantu masyarakat Kameloh Baru.

Tim Pengmas ITB  diketuai oleh Dr. Eng. Isty Adhitya Purwasena, M.Si beserta anggota yaitu Dosen Geologi ITB Dr. Eng. Ir. Very Susanto dan beberapa mahasiswa, memulai program pengmas tersebut pada hari Minggu (18/08/2024) hingga Sabtu (24/08/2024).

Kegiatan pengmas tersebut meliputi pembuatan sumur bor, pembangunan instalasi penampungan (reservoir) air, dan pembangunan sistem distribusi air bersih melalui pipanisasi.

Selain itu dilaksanakan juga kegiatan sosialisasi kegiatan dan Focus Group Discussion (FGD) tentang cara identifikasi hingga cara praktis mengolah air agar sesuai dengan standar mutu untuk dikonsumsi maupun aktivitas domestik lainnya.

Seorang warga Kameloh Baru, Mara mengaku bersyukur dengan bantuan yang diberikan. Ini adalah langkah besar baginya untuk keluar dari kesulitan air.

"Saya berharap program ini dapat terus berjalan dan membawa manfaat lebih banyak lagi bagi masyarakat,” harapnya.



Forum Group Discussion  tim Pengabdian Masyarakat ITB dan Warga Kameloh Baru

Selain menangani masalah fasilitas air bersih, program kolaborasi ITB dan PW Aisyiyah ini juga melakukan edukasi  menyasar muda-mudi Kameloh Baru.

Sebagian anggota tim yang merupakan mahasiswa ITB turut memberikan penyuluhan mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan dan berbagi motivasi kepada siswa SMAN 8 Palangka Raya untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Bersekolah dan kegiatan pelaksanaan pendidikan memiliki persoalannya tersendiri, baik dari literasi maupun infrastruktur penunjang. Hamidah, seorang guru di SMAN 8 Palangka Raya, menggambarkan tantangan yang dihadapi selama bertahun-tahun mengajar di sekolah ini.

"Selama saya menjadi pendidik di sana, ada beberapa kendala yang dialami, pertama ketika musim banjir kami ke sekolah menggunakan jalur sungai dengan sebuah kelotok. Ketika mesin kelotok rusak, kami pun meminta tolong siswa yang punya kelotok untuk menjemput atau menarik kelotok kami," kata Hamidah.

Meski dengan segala keterbatasan tersebut, ada harapan besar yang tumbuh di hati para pendidik. Mereka berharap agar lebih banyak perhatian diberikan kepada sekolah ini, baik dari pemerintah maupun pihak lain. Mereka juga berharap agar kunjungan mahasiswa ITB ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi untuk berani bermimpi lebih tinggi.

"Dengan adanya sharing beasiswa kuliah, semoga ke depannya banyak peserta didik kami yang mau melanjutkan pendidikannya, terutama ke ITB," harap Saidul Abror, Kepala Sekolah SMAN 8 Palangka Raya.