Pemerintah diminta percepat turunkan angka stunting di Palangka Raya

id Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo, DPRD Kota Palangka Raya, DPRD, Kota Palangka Raya, Kalteng

Pemerintah diminta percepat turunkan angka stunting di Palangka Raya

Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya Sigit Widodo. ANTARA/Rajib Rizali.

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo mengingatkan sekaligus meminta kepada pemerintah kota, agar dapat menggencarkan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting di daerah ini.

Langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota melaksanakan program pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu-ibu sudah tetap untuk mengoptimalkan penurunan angka stunting, katanya di Palangka Raya, Selasa.

"Apalagi digelarnya kegiatan makan telur bersama anak-anak sekolah dasar sebagai bagian dari langkah edukasi gizi," ucapnya.

Meski begitu, menurut legislator Palangka Raya itu, tetap berharap pemkot melalui satuan organisasi perangkat daerah (OPD) terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan nutrisi sejak dini.

Sigit mengatakan bahwa Komisi III yang bermitra dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Dalduk), selalu mendukung dan menganggarkan dana untuk program penanganan stunting di Kota Palangka Raya. Hal ini dilakukan karena stunting merupakan permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah saja, tetapi perlu ada dukungan dari seluruh pihak.

"Kami dari DPRD, terutama Komisi III, selalu mendukung anggaran yang diajukan oleh dinas terkait masalah stunting, karena ini menjadi persoalan kita bersama," ujar dia.

Selain memberikan dukungan anggaran, lanjut Sigit, DPRD juga mendorong adanya sosialisasi kesehatan bagi pasangan muda, terutama mereka yang menikah di usia muda.

Untuk itu, ia juga menekankan kepada seluruh masyarakat di Kota Palangka Raya terkait pentingnya pembekalan sejak dini bagi generasi muda tentang cara menjaga kesehatan keluarga. 

"Harus ada pembekalan tentang bagaimana membina rumah tangga, tentang bagaimana kesehatan dan segala macam. Suplemen itu wajib. Jadi tidak hanya setelah nikah, tapi sebelum nikah pun di tingkat sekolah SMA itu sudah ada dikasih suplemen," kata dia.

Baca juga: Pemkot diminta optimal realisasikan pembukaan 10.000 hektare lahan di Palangka Raya

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, bahwa langkah ini untuk memastikan agar generasi muda yang nantinya menjadi orang tua memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya kesehatan keluarga.

Dengan pembekalan dini, kondisi kesehatan calon ibu dan janin bisa lebih terjamin sehingga kualitas generasi mendatang bisa lebih baik dan menjadi generasi penerus pembangunan di daerah ini.

"DPRD dan pemerintah kota tentu berkomitmen untuk terus bersinergi dalam menanggulangi masalah stunting. Mereka juga berencana untuk memperluas cakupan program agar lebih banyak anak dan ibu yang mendapat manfaat dari bantuan nutrisi tersebut," demikian Sigit.

Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya permudah warga dapatkan elpiji 3 kg lewat opsar

Baca juga: KPU Palangka Raya terima 223.182 surat suara Pilkada 2024

Baca juga: Pemuda Palangka Raya diajak tingkatkan kemampuan dan kompetensi diri