Sampit (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1015/Spt mendukung penuh upaya-upaya pencegahan dan penanganan bencana banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Bencana banjir ini salah satu menjadi perhatian serius kami untuk membantu penanganannya. Tentu tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah," kata Pasi Ops Kodim 1015/Spt Kapten Inf Maspur di Sampit, Senin.
Penegasan itu disampaikannya saat mewakili Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata dalam rapat evaluasi akhir tahun yang digelar Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula rumah jabatan bupati ini dipimpin Bupati Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati. Turut hadir pimpinan satuan organisasi perangkat daerah serta sejumlah pimpinan instansi vertikal dan swasta, serta tokoh masyarakat.
Maspur mengatakan, Kodim 1015/Spt selalu mendukung program-program pembangunan yang dijalankan pemerintah. Tidak terkecuali dalam hal pencegahan dan penanganan bencana banjir, ini juga menjadi salah satu perhatian serius TNI.
Berdasarkan data pemetaan, banjir di Kotawaringin Timur pada 2024 ini terjadi di daerah-daerah rawan karena posisinya rendah. Tercatat ada 27 desa di 7 kecamatan yang sempat dilanda banjir.
Sebaran desa rawan banjir tersebut yakni di Kecamatan Mentaya Hulu meliputi Desa Kawan Batu, Pahirangan, Tangar, Baampah, Penda Durian dan Tanjung Bantur.
Banjir di Kecamatan Telawang sempat terjadi di Desa Tanah Putih dan Sebagi. Banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara sempat terjadi di Desa Natai Baru, Pondok Damar, Sumber Makmur, Bagendang Hulu dan Bagendang Tengah.
Baca juga: BMKG Kotim: Waspadai potensi gelombang tinggi di wilayah pesisir
Banjir di Kecamatan Antang Kalang sempat terjadi di Desa Tumbang Kalang. Selanjutnya banjir di Kecamatan Cempaga Hulu sempat terjadi di Desa Bukit Raya dan Pantai Harapan.
Selanjutnya banjir di Kecamatan Parenggean sempat terjadi di Kelurahan Parenggean, Desa Barunang Miri, Kabuau, Tehang dan Menjalin.
Sementara itu banjir di Kecamatan Kota Besi sempat terjadi di Desa Hanjalipan, Simpur, Rasau Tumbuh, Palangan, Pamalian dan Soren.
Dalam upaya penanggulangan, Kodim 1015/Spt juga aktif terlibat, seperti dengan mendirikan posko penanganan terpadu, selalu menyiagakan perlengkapan darurat, bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, serta mendukung percepatan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana banjir.
Upaya yang dilakukan juga dengan melibatkan semua unsur pendukung, melengkapi sarana bantuan SAR, serta melatih personel yang mengawaki nantinya.
Kodim 1015/Spt juga selalu siaga dengan menyiagakan perlengkapan SAR, perahu karet, genset, lampu darurat dan lainnya yang dibutuhkan.
Sinergisitas juga dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi berkelanjutan, menganalisa dan mengevaluasi kegiatan posko, serta melatih peningkatan kemampuan personel di lapangan.
"TNI akan selalu hadir di tengah masyarakat dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menangani bencana banjir maupun bencana lainnya," demikian Maspur.
Baca juga: Lapas Sampit pastikan kesehatan warga binaan yang baru masuk
Baca juga: Penjualan kembang api dan terompet di Sampit sepi pembeli
Baca juga: Apresiasi dukungan pemerintah, Apindo Kotim berharap iklim investasi semakin baik