Sampit (ANTARA) - Menjelang Tahun Baru Imlek 2576 kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025, umat Khonghucu di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar ibadah sembahyang Ersi Sheng Ang untuk memperkuat rasa persaudaraan.
“Hari ini kami melaksanakan ibadah sembahyang yang disebut Ersi Sheng Ang atau Hari Persaudaraan, dimana momentum ini digunakan untuk berbagi kasih kepada umat Khonghucu yang dirasa kurang mampu,” kata Rohaniawan Khonghucu Kotim Wenshi Suhardi di Sampit, Kamis.
Warga Tionghoa beragama Khonghucu di Sampit dan sekitarnya berkumpul di Klenteng Kong Miao Litang yang berlokasi di Jalan MT Haryono Sampit untuk bersama-sama melaksanakan ibadah sembahyang Ersi Sheng Ang.
Wenshi Suhardi menjelaskan, ibadah sembahyang Ersi Sheng Ang merupakan tahap pertama dari rangkaian aktivitas umat Khonghucu dalam menyambut Imlek. Ibadah ini dilaksanakan seminggu sebelum Tahun Baru Imlek atau tanggal 24 bulan ke 12 kongzili.
Ersi Sheng Ang momentum berbagi kepada umat Khonghucu yang dinilai kurang mampu. Dalam hal ini, pihaknya menggalang dana dan sembako untuk diberikan kepada saudara seiman yang membutuhkan agar bisa ikut merayakan Imlek dengan penuh kegembiraan.
Sebelum membagikan bantuan, seluruh umat Khonghucu yang hadir melaksanakan ibadah bersama. Memanjatkan doa syukur karena dapat melewati tahun lalu dengan aman dan damai, serta berdoa agar tahun berikutnya dapat dilalui dengan aman dan damai pula.
“Harapan kami semoga semuanya bisa berjalan dengan baik dan dijauhkan dari segala marabahaya bencana, bukan hanya untuk umat Konghucu tapi juga untuk bangsa dan negara tercinta ini. Kami selalu berdoa semoga semuanya rukun, damai, harmonis. sejahtera dan bahagia,” ucapnya.
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan delapan fokus penggunaan dana desa
Wenshi Suhardi melanjutkan, total ada empat peribadatan yang dilaksanakan dalam rangka Tahun Baru Imlek. Setelah Ersi Sheng Ang, ibadah selanjutnya akan dilaksanakan tepat pada Hari Tahun Baru Imlek.
Kemudian, seminggu setelahnya dilaksanakan sembahyang sujud kepada Tuhan. Lalu, dua minggu setelah Tahun Baru Imlek dilaksanakan ibadah Cap Go Meh yang menjadi puncak sekaligus penutup dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Bagi umat Khonghucu, Tahun Baru Imlek dimaknai sebagai momentum introspeksi diri. Terutama ada satu ayat dalam ajaran agama Khonghucu berbunyi, bahwa sebagai manusia harus dapat memperbaharui diri, mengintrospeksi diri, refleksi diri tentang apa yang dilakukan tahun lalu.
“Kalau ada hal-hal yang baik kita harus pertahankan dan kalau misalkan ada hal-hal yang tidak baik tentu harus kita perbaiki agar kualitas kehidupan kita secara rohani semakin meningkat,” tuturnya.
Di sisi lain, Tahun Baru Imlek juga menandai pergantian shio. Wenshi Suhardi menyebut, Imlek 2576 kongzili atau Imlek 2025 merupakan tahun ular, lebih spesifiknya shio ular kayu, menggantikan shio naga kayu yang akan berakhir pada 28 Januari 2025 nanti.
Filosofi shio ular kayu adalah kombinasi dari kecerdasan, kebijaksanaan, dan kemampuan beradaptasi dengan pertumbuhan, inovasi, dan keharmonisan. Shio ini menandai adanya banyak kemajuan, tetapi hal itu hanya bisa diraih oleh orang yang bisa bekerja keras dan berkomitmen.
“Di tahun ini akan banyak peluang-peluang, baik dari segi usaha dan lain sebagainya.
Tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang itu dan di tahun ini orang yang bisa maju itu adalah orang yang proaktif, kalau hanya sekedar menunggu maka itu tidak akan berhasil,” demikian Wenshi Suhardi.
Baca juga: Pemkab Kotim harap Salut bantu pemerataan akses pendidikan
Baca juga: Siapkan Rp27 miliar, rekonstruksi jalan di Tumbang Kalang dituntaskan tahun ini
Baca juga: SPBN untuk nelayan Kotim segera terwujud