Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah segera mengambil langkah-langkah penanganan terkait ambruknya proyek pembangunan jembatan Muara Terusan di Desa Terusan Raya, Kecamatan Bataguh.
“Sesuai instruksi bapak Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno, yang sedang mengikuti kegiatan retreat di Magelang, diinstruksikan untuk segera mengambil langkah penanganan agar akses transportasi air dapat segera pulih,” kata Wakil Bupati Kapuas Dodo di Kuala Kapuas, Senin.
Hal itu, disampaikan setelah dilakukan peninjauan kondisi jembatan Muara Terusan bersama Sekda Septedy, Kepala Dinas PUPRPKP Yan Hendri Ale, anggota Komisi III DPRD Kapuas, serta pihak kontraktor.
Lebih lanjut disampaikan, Pemkab Kapuas juga mengapresiasi komitmen pihak kontraktor menangani jembatan mabruk tersebut dengan estimasi waktu lima hingga sepuluh hari, agar akses transportasi air dapat normal kembali.
“Kami berharap penanganan dapat selesai dengan cepat. Kami juga meminta agar masyarakat diberikan sosialisasi mengenai akses jalan alternatif sementara, yaitu melalui Desa Tahai,” tambahnya.
Baca juga: Kadinkes Kapuas: Pemeriksaan kesehatan penting bagi jamaah calon haji
Dodo menegaskan, ambruknya jembatan beton rangka baja yang belum rampung tersebut, adalah murni musibah. Ia berharap ke depan adanya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam menyelesaikan pembangunan jembatan ini.
“Karena jembatan ini, sangat penting sekali sebagai jalur transportasi angkutan pangan dari beberapa desa di Terusan menuju Kota Kuala Kapuas, dan bahkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan,” demikian Dodo.
Sementara itu, proyek pembangunan lanjutan jembatan Muara Terusan tersebut dikerjakan oleh PT. Cipta Karya Mitratama Mandiri Kuala Kapuas, dengan nilai kontrak sebesar Rp19,7 miliar. Pembangunan ini, dimulai pada 2024, dan mendapat perpanjangan masa pelaksanaan hingga 90 hari ke depan pada 2025.
Sebelumnya, jembatan Muara Terusan yang terletak di Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas mengalami ambruk pada Sabtu (22/2) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Iya, benar (ambruk). Penyebabnya adalah turunnya perancah atau apar-apar penahan baja jembatan," kata Kepala Dinas PUPRPKPP Kapuas Yan Hendri Ale.
Dari informasi yang diperoleh dari Bidang Bina Marga, dua apar-apar perancah mengalami amblas sehingga mengakibatkan penurunan rangka baja jembatan.
Saat kejadian, pemasangan baja telah mencapai 95 persen, namun baut belum dikencangkan karena masih dalam tahap penyetelan lengkung baja.
"Baut abutment juga belum dikencangkan karena masih dalam proses penyetelan akhir untuk kelengkungan jembatan pelengkung," katanya.
Menanggapi kejadian ini, Dinas PUPRPKPP bersama pihak rekanan segera mengambil langkah untuk mengangkat kembali baja jembatan, guna memulihkan alur pelayaran dan memastikan lalu lintas sungai kembali normal.
"Kami segera menangani permasalahan ini agar lalu lintas sungai bisa kembali normal,” demikian Yan Hendri Ale.
Baca juga: DPMD Kapuas apresiasi pelatihan e-kinerja bagi BPD di Bataguh
Baca juga: Pemkab Kapuas jelaskan penyebab ambruknya jembatan Muara Terusan
Baca juga: Legislator siap dukung program kerja Bupati dan Wabup Kapuas