Sampit (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berharap pemerintah provinsi melakukan normalisasi atau pengerukan alur sungai yang menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan agar arus lalu lintas kapal berjalan lancar.
"Terusan (sungai) itu dulunya kerukan. Itu kewenangan pemerintah provinsi karena lintas kabupaten," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Rody Kamislam di Sampit, Senin.
Rody menjelaskan, hingga saat ini masih ada angkutan sungai rute Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur menuju Pegatan Kabupaten Katingan atau sebaliknya.
"Tiap hari sekitar 50 kali. Ini lewat terusan dari Samuda menuju muara Mendawai," timpal Rody.
Angkutan ini mempunyai peran penting karena menjadi bagian dalam kegiatan ekonomi kedua kabupaten. Saat kondisi ramai, bahkan hingga sampai 50 kali pergerakan kapal dalam sehari, baik datang maupun berangkat.
Kendala yang terjadi, terusan atau sungai kecil tersebut menjadi dangkal saat kemarau. Ini menjadi hambatan karena kapal motor akan kandas sehingga tidak jarang penumpang harus turun mendorong kapal agar bisa lepas dari kandas.
Baca juga: Peningkatan curah hujan jadi tantangan pascapanen petani di Kotim
Pendangkalan alur yang memiliki lebar sekitar dua meter tersebut cukup mengganggu. Di kawasan itu pula pernah terjadi insiden tabarkan kapal motor hingga menimbulkan korban jiwa. Untuk itu selain dikeruk, alur sungai tersebut juga perlu diperlebar demi keamanan angkutan sungai.
"Itu boleh saja dilebarkan untuk kepentingan umum. Dari Hantipan sampai ke Sungai Katingan sekitar dua jam kalau lancar, tapi kalau surut bisa lama, bahkan bisa kandas," timpal Rody.
Untuk itulah Dishub Kotawaringin Timur berharap terusan atau alur sungai tersebut dikeruk sehingga kapal bisa melintas setiap waktu, termasuk saat kemarau.
Normalisasi tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk itu saat kunjungan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah ke kantor Dishub Kotawaringin Timur belum lama ini, Rody juga menyampaikan aspirasi tersebut agar bisa diperjuangkan para wakil rakyat.
"Kami dari Dinas Perhubungan juga akan melakukan pengadaan rambu lalu lintas sungai. Kami akan bermohon sebagai deteksi dini agar kecelakaan bisa ditekan karena di terusan ini sangat minim rambu-rambunya," demikian Rody Kamislam.
Baca juga: DLH Kotim optimalkan TPA atasi penumpukan sampah di Sampit
Baca juga: Wabup Kotim sebut banyak pelajaran didapat dari kunjungan kerja ke Kalbar
Baca juga: Pemkab Kotim dan Pemkab Gunung Mas jajaki kerja sama