Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengimbau kepada seluruh satuan pendidikan agar dalam menerapkan kegiatan atau program tabungan murid tidak melalui perorangan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
“Sekolah bisa bekerja sama dengan perbankan untuk mengakomodir tabungan murid, jadi tidak lagi melalui perorangan atau personal. Contohnya di SMPN 1 Sampit dan SMPN 2 Sampit, setiap sekali dalam seminggu ada petugas bank yang datang ke sekolah,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Selasa.
Ia menjelaskan, sesuai peraturan yang berlaku yang bisa membuat rekening atau bertransaksi di bank hanya orang dewasa atau sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sedangkan anak-anak belum memenuhi syarat.
Oleh sebab itu, biasanya tabungan murid ditampung oleh guru atau staf di sekolah yang diberikan tanggung jawab tersebut, tetapi hal ini rawan menimbulkan masalah, seperti nominal tabungan yang tidak sesuai karena salah hitung atau bahkan terjadi penggelapan.
Seperti kasus penggelapan tabungan murid yang terjadi di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) swasta belum lama ini. Walaupun pada akhirnya masalah tersebut diselesaikan melalui mediasi dan uang tabungan murid telah dikembalikan,, tetapi hal ini tetap menjadi bahan evaluasi Disdik Kotim.
Baca juga: Pemkab Kotim perkuat pengelolaan arsip seluruh SOPD
“Itu juga menjadi bahan evaluasi kami, mungkin bersama perbankan untuk mengakomodir tabungan murid, supaya jangan sampai anak-anak itu menabung lalu dititipkan ke perorangan justru menjadi masalah,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, kegiatan menabung oleh para murid merupakan implementasi dari program gemar menabung yang menjadi salah satu program pemerintah. Program ini memang tidak wajib, tetapi program ini memiliki tujuan yang baik dan layak untuk diterapkan.
Program gemar menabung merupakan kampanye atau gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, tentang pentingnya menabung dan mengelola keuangan sejak dini.
Setelah dilakukan evaluasi dan agar program ini bisa berjalan dengan baik, Disdik Kotim mendorong adanya kerja sama antara satuan pendidikan dengan perbankan, seperti SMPN 1 Sampit dan SMPN 2 Sampit yang bekerjasama dengan Bank Kalteng Cabang Sampit untuk mengelola tabungan murid.
“Dengan melibatkan lembaga keuangan resmi seperti itu, maka diharapkan dana tabungan murid lebih aman dan terjamin serta dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” demikian Irfansyah.
Baca juga: Bupati Kotim minta perusahaan ganti plat kendaraan ke KH
Baca juga: Rapat dengan Kemendagri, Bupati sebut inflasi Kotim terkendali
Baca juga: Pemkab Kotim targetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 1 persen