Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyebut perkembangan inflasi di wilayah Kota Sampit pada Mei 2025 dalam kondisi terkendali, bahkan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dari bulan sebelumnya.
“Tadi saya mengikuti rapat secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan alhamdulillah kita termasuk kabupaten dengan inflasi yang terkendali, bahkan deflasi kita 0,08 persen,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap bulan untuk memantau perkembangan inflasi di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus mendengarkan arahan langsung dari Kemendagri terkait strategi pengendalian inflasi yang harus segera diimplementasikan, termasuk optimalisasi peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Umumnya, kondisi inflasi yang terkendali menunjukkan bahwa perekonomian dalam keadaan stabil dan sehat. Harga barang dan jasa cenderung stabil, daya beli masyarakat tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung.
Meskipun perkembangan inflasi Kotim pada bulan sebelumnya terbilang stabil, namun tak lantas membuat pemerintah daerah terlena. Pemkab Kotim berkomitmen kuat untuk terus mengendalikan inflasi di daerah melalui langkah-langkah konkret dan sinergis.
Contohnya, melalui kegiatan pasar penyeimbang atau gerakan pangan murah, memastikan ketersediaan stok pangan, serta mendorong ketahanan pangan lokal.
Baca juga: Pemkab Kotim targetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 1 persen
“Mudah-mudahan kondisi ini bisa kita pertahankan hingga akhir tahun, sehingga inflasi kita tetap terkendali,” demikian Halikinnor.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim yang mengacu pada data month to month (m-to-m) atau bulan ke bulan, Kota Sampit pada Mei 2025 mengalami deflasi 0,08 persen.
Kondisi ini dikarenakan adanya penurunan indeks harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,53 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,07 persen
Adapun, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga pada Mei 2025 meliputi, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen.
Lalu, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, kelompok transportasi sebesar 0,15 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,81 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, bawang putih, ikan nila, udang basah, angkutan laut, angkutan antar kota, kacang panjang, terong, bensin, wortel, sawi hijau, semangka, cabai merah, dan ayam hidup.
Baca juga: DPRD Kotim minta pembangunan fisik dilaksanakan awal tahun anggaran
Baca juga: Legislator tegaskan penahanan ijazah tidak boleh terjadi di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim bebaskan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor