Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menerima penyerahan seekor satwa liar dilindungi berupa Bekantan dari warga Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga.
“Kami menerima penyerahan seekor Bekantan dari warga Desa Jemaras. Menurut keterangan warga, Bekantan itu ditemukan di tepi jalan panen,” kata Komandan BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Minggu.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan Maria, warga yang menyerahkan Bekantan tersebut, satwa itu ditemukan saat pulang bekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit, Selasa (22/7). Bekantan itu ditemukan dalam kondisi lemah dan lesu.
Maria yang merasa kasihan kemudian membawa Bekantan itu ke tempat tinggalnya. Setelah diperiksa, ia menemukan luka di pelipis, lalu ia membersihkan dan mengobati luka itu.
Bekantan dengan nama ilmiah Nasalis larvatus ini merupakan hewan endemik Pulau Kalimantan yang tersebar di hutan, rawa dan hutan pantai. Hewan primata ini memiliki ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan.
Baca juga: Legislator Kotim kecam tindakan asusila terhadap anak di MHS
Mengetahui Bekantan termasuk satwa liar yang dilindungi, Maria kemudian mencari informasi tentang BKSDA melalui media sosial dan menghubungi nomor call center BKSDA Kalteng yang diteruskan kepada BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun.
“Dari SKW II kemudian dilanjutkan kepada kami, sehingga pada Jumat kemarin saya dibantu anggota Manggala Agni Sampit melakukan penjemputan Bekantan itu di afdeling 24, tepatnya di tempat tinggal dari warga tersebut dengan disaksikan pihak perusahaan,” lanjut Muriansyah.
Ia menambahkan, belum diketahui pasti penyebab luka dan alasan satwa itu terpisah dari kelompoknya. Saat ini Bekantan itu tengah dirawat di Pos BKSDA Resort Sampit, sembari menunggu arahan lebih lanjut dari BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun.
Tak lupa ia mengapresiasi dan memuji tindakan dari warga yang segera menghubungi BKSDA ketika menemukan satwa liar yang terluka. Tindakan ini wujud nyata dari partisipasi masyarakat dalam pelestarian satwa liar.
Tanpa partisipasi aktif masyarakat, upaya pelestarian akan sulit berhasil. Masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan satwa liar, baik melalui tindakan nyata maupun mendukung kebijakan yang pro-konservasi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah turut menjaga kelestarian satwa liar. Tindakan warga tadi sudah benar dengan menyelamatkan dan menyerahkan satwa Bekantan kepada petugas,” demikian Muriansyah.
Baca juga: Legislator Kotim minta polisi selidiki dugaan penyalahgunaan barcode BBM
Baca juga: Hajatan Cabang FIFGROUP di Sampit berlangsung semarak, gelar aksi sosial hingga fun run
Baca juga: Program berobat gratis PT Bumi Makmur Waskita disambut antusias masyarakat
