Kuala Kurun (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Gunung Mas, Kalimantan Tengah memanfaatkan platform digital untuk menyalurkan beras SPHP kepada warga Kelurahan Kuala Kurun dan Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun, dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah setempat.
Kapolres Gumas AKBP Heru Eko Wibowo di Kuala Kurun, Jumat, mengatakan metode pemanfaatan platform digital tersebut merupakan cerminan dari semangat Polri yang ingin melayani warga secara efektif.
"Ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa berinovasi dalam pelayanan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti WhatsApp dan menyalurkannya secara door to door atau pintu ke pintu, kita menghilangkan hambatan bagi warga seperti antrean dan jarak," beber dia.
Dalam pelaksanaannya, anggota Sat Reskrim Polres Gumas secara proaktif menyebarkan informasi ketersediaan beras SPHP melalui berbagai grup WhatsApp pribadi mereka, yang dikenakan tarif Rp60 ribu per sak kemasan lima kilogram. Setelah warga memesan, beras SPHP dari Bulog tersebut langsung diantarkan ke rumah masing-masing tanpa dikenakan biaya tambahan. Hal ini memudahkan warga karena warga tidak perlu antre atau bepergian untuk membeli beras SPHP.
Harga beras SPHP yang ditawarkan terbilang murah jika dibandingkan dengan rata-rata harga beras medium merek lain di pasaran, yang saat ini mencapai Rp77.500 per lima kg. Ditambah warga bisa memesan lewat platform digital dan barang diantar sampai ke rumah, tak ayal beras yang disalurkan Polres Gumas laris manis.
"Langkah proaktif yang dilakukan Sat Reskrim Polres Gumas membuktikan sinergi antara Polri dan Bulog dapat diimplementasikan dengan cara-cara kreatif, demi memberikan kemudahan maksimal bagi warga," ujar Heru.
Baca juga: Legislator Gumas salurkan bantuan bibit sayur dukung ketahanan pangan
Selain itu, sambungnya, inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan Polri, khususnya Polres Gumas, terhadap program pemerintah untuk menjaga swasembada pangan dan stabilitas harga.
Program penyaluran beras SPHP ini dijadwalkan akan berlangsung secara berkelanjutan dari Agustus hingga Desember 2025 di seluruh wilayah kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.
"Ini adalah wujud Polri yang hadir, melayani, dan menjadi solusi di tengah masyarakat. Program ini akan terus kami galakkan untuk memastikan stabilitas pangan di Gumas benar-benar dirasakan manfaatnya oleh setiap keluarga," demikian Heru.
Baca juga: Pemkab komitmen tingkatkan kompetensi dan profesionalitas ASN Gumas
Baca juga: Legislator sebut warga Tumbang Manyangan dambakan air bersih
Baca juga: Pemkab Gumas sosialisasikan SAPA 129 lewat lomba senam kreasi
