Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memastikan seluruh Sekolah Dasar (SD) setempat yang berjumlah 368 satuan pendidikan, mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2025.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, semua sekolah (SD) di Kotim mengikuti. ANBK ini hanya untuk kelas V saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.
ANBK merupakan program evaluasi pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek untuk memotret mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memetakan input, proses, dan output pembelajaran, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dengan mengukur kompetensi minimum (literasi dan numerasi), karakter siswa, dan kualitas lingkungan belajar.
Pelaksanaan ANBK 2025 berlangsung dalam empat gelombang, yakni mulai 22 September hingga 2 Oktober 2025. Seluruh satuan pendidikan dipastikan sudah mempersiapkan diri mengikuti tahapan ini.
Dinas Pendidikan sebelumnya sudah meminta setiap sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung, terutama komputer serta jaringan internet. Harapannya agar semua berjalan lancar dan berbagai potensi gangguan sudah diantisipasi dengan baik.
ANBK tahun ini terbagi dalam empat gelombang, yakni gelombang pertama pada 22–23 September, gelombang kedua pada 24–25 September, gelombang ketiga pada 29–30 September, dan gelombang keempat pada 1–2 Oktober 2025.
Baca juga: Legislator Kotim dukung Koperasi Merah Putih kelola lahan sitaan
Hasil asesmen akan diolah dan disajikan dalam bentuk rapor pendidikan. Rapor tersebut nantinya menjadi potret mutu penyelenggaraan pendidikan baik di tingkat sekolah, daerah, maupun nasional.
“Hasilnya nanti, mereka itu ada rapornya. Jadi hasil ANBK akan menjadi bahan pemetaan mutu pendidikan, setelah sebelumnya Ujian Nasional dihapuskan,” ujarnya.
Irfansyah menjelaskan, mutu pendidikan di Kotim perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan daerah lain. Hasil asesmen dapat menjadi tolok ukur keberhasilan berbagai program pendidikan yang telah berjalan, serta menjadi landasan dalam menentukan kebijakan baru.
Pemetaan mutu pendidikan melalui ANBK sangat penting sebagai bahan evaluasi menyeluruh. Data yang dihasilkan tidak hanya menilai kemampuan literasi dan numerasi siswa, tetapi juga memberikan gambaran mengenai lingkungan belajar dan kualitas pengajaran di sekolah.
Ini dinilai sangat penting dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan. Dengan cara ini, pemerintah daerah dapat menyusun strategi perbaikan yang lebih tepat sasaran.
“Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk mencetak generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” demikian Irfansyah.
Baca juga: DPRD Kotim dorong penanganan banjir jangka panjang
Baca juga: DPRD dan Pemkab Kotim apresiasi sikap tegas gubernur terhadap PBS
Baca juga: Segera beroperasi, BNNK Kotim diharapkan optimal berantas narkoba
