"Kami menilai itu sebagai langkah positif, supaya investor terutama pada sektor perkebunan kelapa sawit yang berinvestasi di Kotim maupun Kalimantan Tengah bisa memperhatikan etika yang baik," kata Ketua DPRD Kotim Rimbun di Sampit, Senin.
Dikatakan, Jumat (19/9) malam, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menggelar rapat koordinasi optimalisasi PAD untuk wilayah Kotim dan Seruyan dengan mengundang pimpinan PBS di sektor 3P, yakni perhutanan, perkebunan dan pertambangan.
Namun, pada acara yang dipusatkan di Kota Sampit itu sedikit sekali pimpinan PBS yang hadir dan hanya mengirimkan perwakilan. Pasalnya dari 65 perusahaan yang diundang, tidak sampai 40 persen yang benar-benar dihadiri oleh pimpinan perusahaan.
Hal itu pun membuat kecewa Gubernur yang akhirnya meminta perwakilan perusahaan di bawah direktur atau yang tidak berwenang mengambil keputusan untuk angkat kaki dari ruangan rapat.
Menurut Rimbun, langkah Gubernur saat itu sudah tepat. Sebab, dalam rapat koordinasi seperti itu yang diharapkan bukan sekadar kehadiran, tetapi juga komitmen dan masukan dari pihak perusahaan dalam rangka keberlangsungan investasi di wilayah setempat.
"Jadi, jangan membiasakan orang yang tidak bisa mengambil suatu kebijakan untuk mewakili diskusi atau koordinasi terkait bagaimana berinvestasi dan mendengarkan aturan-aturan yang ada di daerah masing-masing," sebutnya.
Ia juga menyatakan, langkah Gubernur Kalteng dan Pemkab Kotim kedepannya dalam mendisiplinkan PBS yang berinvestasi di wilayah setempat, bahkan jika sampai pada pencabutan izin usaha, apabila memang PBS terbukti menyalahi aturan.
Walaupun investasi sangat dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian daerah, namun bukan berarti pihaknya dapat mentoleransi sikap acuh tak acuh investor terhadap aturan dan sikap tidak hormat kelapa daerah setempat.
"Kalau memang investor tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan kepala daerah, maka kami juga tidak akan mentoleransi mereka. Kami juga yakin setiap tindakan dari pemerintah daerah juga pasti disertai solusi," pungkasnya.
Baca juga: Segera beroperasi, BNNK Kotim diharapkan optimal berantas narkoba
Dalam kesempatan berbeda, Bupati Kotim Halikinnor juga memuji ketegasan Gubernur Kalteng, terlebih ia sendiri hadir dalam rapat tersebut.
"Saya senang sekali melihat sikap tegas beliau dan itu menjadi motivasi juga. Ketika Gubernur mengusir utusan perusahaan yang bukan direktur, ini bentuk keseriusan kita dalam meningkatkan harkat martabat masyarakat lokal kita di sini," ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam rapat koordinasi optimalisasi PAD tidak sekadar membahas terkait langkah strategis dalam memaksimalkan penyerapan PAD melalui pajak yang dibayarkan perusahaan, tetapi juga komitmen perusahaan dalam ikut mensejahterakan masyarakat melalui program CSR maupun rekrutmen tenaga kerja lokal. Untuk itu, kehadiran dari pimpinan perusahaan dalam rapat tersebut sangat diharapkan.
Ia menambahkan, sikap tegas dari Gubernur ini juga memberikan kekuatan dan motivasi bagi pemerintah kabupaten untuk bersikap tegas terhadap investor yang lalai terhadap kewajiban, salah satunya mengenai realisasi plasma minimal 20 persen.
Baca juga: Disdik Kotim bangga capaian guru berprestasi
Sebelumnya, Pemkab Kotim telah mengirimkan Surat Edaran (SE) terhadap setiap perusahaan perkebunan, agar segera melaksanakan kewajiban plasma minimal 20 persen untuk masyarakat sekitar.
Jika, sampai batas waktu satu bulan tidak ada tindak lanjut dari perusahaan, maka Bupati Kotim bersama masyarakat siap melakukan intervensi terhadap kegiatan di perkebunan yang bersangkutan dan dengan adanya dukungan Gubernur ini semakin memantapkan langkah tersebut.
"Seperti yang dikatakan Gubernur, jangan takut, karena beliau siap untuk mendukung, makanya setiap bulan kami akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan mengenai kewajiban plasma mereka. Kalau tidak ada tindak lanjut, maka kami akan evaluasi perizinannya yang menjadi kewenangan kabupaten," demikian Halikinnor.
Baca juga: Gubernur Kalteng dorong percepatan operasional Koperasi Merah Putih
Baca juga: Disdik Kalteng sebut program digitalisasi pembelajaran tersalur 100 persen
Baca juga: PMI Kotim terus perkuat eksistensi di tengah masyarakat
