Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Bahasa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (FBIT), Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melaksanakan Konferensi Internasional dengan menghadirkan akademisi luar negeri.
"Acara The 1st International Conference on Interdisciplinary Innovation of Education, Language, Technology, Culture, and Natural Science (I-CELTICS) 2025 ini dilaksanakan secara hybrid," kata Wakil Rektor III, Apt Guntur Satrio Pratomo SFarm MSi di Palangka Raya.
Konferensi berskala internasional yang menghadirkan akademisi dari berbagi negara, membahas berbagai isu terkini di bidang pendidikan, teknologi, bahasa, budaya, dan sains, dengan peserta mencapai ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan, Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Guntur mengapresiasi terhadap FBIT dalam memperluas jejaring akademik melalui forum ilmiah berskala global.
Dekan FBIT UMPR, Ade S Permadi MPd mengapresiasi kerja keras panitia dan peserta yang bersama-sama datang tidak hanya dari Kalimantan tetapi juga berbagai daerah di Indonesia.
“Kami berharap I-CELTICS berikutnya dapat dilaksanakan tidak hanya di Palangka Raya, tetapi juga di luar negeri, minimal di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Konferensi ini diselenggarakan oleh UMPR sebagai host utama, berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA) sebagai co-host, serta dua mitra akademik, Aisha Edutama yang dipimpin oleh Assoc Prof Dr Fathul Jannah MPd dan Good Talent yang didirikan Dr Muhammad Noor Fitriyanto MPd.
Sambutan dari pihak co-host disampaikan Hardianti Aprina, SST MKeb Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Sampit, yang menyampaikan dukungan dan apresiasinya kepada FBIT UMPR atas terselenggaranya konferensi internasional ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi antarkampus Muhammadiyah yang memperkuat posisi perguruan tinggi Islam di kancah akademik global,” ujarnya.
Keynote speaker yang hadir secara luring, Prof Dr SF Luthfie Arguby Purnomo SS MHum dari UIN Raden Mas Said Surakarta dengan membawakan materi “How Local Can You Go: Video Game Localization”.
Ia menekankan pentingnya mempertahankan identitas lokal di tengah globalisasi digital melalui penerjemahan dan adaptasi budaya dalam industri gim.
Empat pembicara lainnya hadir secara daring pertama adalah Prof Dr Dwi Priyo Utomo dari Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia dengan topik “Inclusive and Adaptive Education in the Dynamics of the Era”.
Baca juga: 79 siswa SMAN 2 Kasongan lakukan Campus Tour ke UMPR
Kedua adalah Irfan Sulaiman BE dari Kyushu Institute of Technology, Uni Emirat Arab yang membahas riset dan inovasi digital global, kemudian Dr Khairul Farhah Khairuddin dari Universiti Kebangsaan Malaysia dengan tema integrasi budaya dan teknologi dalam pendidikan tinggi Asia Tenggara.
Terakhir adalah Didik Huswo Utomo PhD selaku President of MABBI yang mempresentasikan materi “Accelerating Herbal Medicine Research through Bioinformatics”.
Beberapa akademisi nasional turut berpartisipasi, termasuk Prof DrAnak Agung Ayu Dian Andriyani dan Ida Ayu Putri Gita Ardiantari SS MHum dari Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang membawakan topik tentang kesantunan berbahasa dan komunikasi lintas budaya Indonesia–Jepang.
Melalui I-CELTICS 2025, UMPR menegaskan komitmennya untuk memperkuat jejaring riset internasional dan mendorong inovasi lintas disiplin.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini ditutup dengan semangat kolaboratif antaruniversitas dan lembaga riset untuk menjadikan konferensi ini sebagai agenda ilmiah tahunan berskala internasional.
Baca juga: UMPR monitoring dan evaluasi internal program penelitian DPPM 2025
Baca juga: Mahasiswa FKIP UMPR lolos ONMIPA tingkat nasional 2025
Baca juga: Sebanyak 538 mahasiswa Fisip UMPR ikuti yudisium sarjana dan pascasarjana
