Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar bimbingan teknis (bimtek) guna mempercepat penginputan rencana aksi pencegahan dan percepatan penurunan stunting ke Web Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Pelaporan yang terintegrasi dan berkelanjutan ini penting sebagaimana yang diatur dalam petunjuk teknis pelaksanaan aksi konvergensi stunting," kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Umar Kaderi di Sampit, Selasa.
Adapun kegiatan yang digelar di aula Sei Mentaya Kantor Bapperida Kotim itu, diikuti oleh seluruh camat, puskesmas, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, yang turut andil dalam penanganan stunting.
Umar menjelaskan, mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting, bahwa langkah langkah dan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah harus mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa.
Hal tersebut mencakup 31 indikator layanan pencegahan dan percepatan penurunan stunting harus dilaporkan ke pemerintah pusat melalui Web Bina Bangda. Pelaporan ke Web Bina Bangda mencakup dua kategori aksi utama.
Pertama, aksi utama yakni analisis situasi, penguatan perencanaan, penguatan pelaksanaan, serta penilaian hasil monitoring dan evaluasi. Kedua, aksi pendukung yakni tentang dukungan regulasi dan publikasi.
"Bimtek ini menjadi momentum penting untuk kembali menyelaraskan dan memantau progres penginputan data, serta menilai capaian, efektivitas, dan dampak dari berbagai intervensi stunting yang telah dilakukan," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa tujuan utama dari penginputan data dan evaluasi ini adalah mengukur kemajuan pelaksanaan program, mengidentifikasi kendala dan tantangan di lapangan dan memberikan umpan balik untuk perbaikan kebijakan dan pelaksanaan ke depan.
Umar menegaskan upaya pencegahan stunting bukanlah tanggung jawab beberapa dinas saja, melainkan tugas seluruh pihak. Untuk itu, seluruh perangkat daerah, kecamatan, puskesmas dan penyuluh lapangan keluarga berencana, diharapkan dapat terlibat untuk melaksanakan pencegahan dan percepatan penurunan stunting, dan melaporkan pelaksanaannya melalui Web Bina Bangda secara tepat waktu.
Aksi konvergensi melalui Web Bina Bangda ini pun dapat menjadi sarana strategis untuk meningkatkan koordinasi antar daerah, serta memperkuat peran pemerintah daerah secara terintegrasi dan berkelanjutan, demi mendukung ketercapaian target penurunan prevalensi stunting di Kotim.
"Kegiatan Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pemahaman peserta terkait pengelolaan data yang akurat dan tepat sasaran, yang akan disampaikan langsung oleh tim dari Kemendagri," pungkasnya.
Baca juga: Penerima bantuan pangan di Kotim bertambah
Disisi lain, Kepala Bapperida Kotim Alang Arianto menyampaikan bimtek tersebut tindak lanjut dari surat Sekda Kalteng. Di mana surat tersebut berkaitan dengan sosialisasi penginputan rencana aksi pencegahan dan percepatan penurunan stunting ke Web Bina Bangda.
"Hal ini berkaitan dengan aplikasi yang belum lama ini diluncurkan, selama ini aplikasi tersebut baru kami terapkan di tingkat kabupaten, tetapi ternyata aplikasi itu harus sampai ke tingkat kecamatan dan puskesmas, mereka juga wajib mengisi, makanya kami gelar bimtek ini," jelasnya.
Berdasarkan evaluasi pihaknya, belum optimalnya pengaplikasian Web Bina Bangda ini menjadi salah satu penyebab capaian penginputan data rencana aksi dan percepatan penurunan stunting di Kotim masih rendah, yakni baru 30,81 dari target 100 persen.
Sementara waktu yang tersisa untuk mengisi data untuk tahun 2025 hanya kurang dari dua bulan, sehingga ia berharap dengan melibatkan seluruh kecamatan dan puskesmas maka capaian penginputan data bisa lebih tinggi walau belum maksimal.
"Kalau kita bisa melaksanakan seperti yang disimulasikan narasumber, maka paling tidak capaian penginputan data kita itu bisa 35-40 persen," imbuhnya.
Alang pun berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti dan menyimak betul-betul bimtek yang diberikan agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"Hal ini lebih khusus ditekankan terhadap setiap kecamatan yang memiliki peran lebih dalam aplikasi ini," ujarnya.
Baca juga: Bunda PAUD Kotim perkuat garda terdepan pencegahan stunting
Adapun dalam bimtek ini Bapperida Kotim mengundang secara daring narasumber dari tenaga ahli kebijakan publik Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri. Materi yang disampaikan meliputi tata cara pengisian dalam aplikasi web aksi konvergensi bina pembangunan daerah kemendagri secara baik dan benar dalam setiap tahapannya.
Termasuk memberikan wawasan baru untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para peserta dalam mengelola informasi dan teknologi secara lebih efektif.
"Kami berharap ini benar-benar menjadi perhatian semua pihak, karena percepatan penurunan stunting ini merupakan program prioritas nasional, maka harus kita pantau betul-betul," demikian Alang.
Baca juga: Komitmen perangi narkoba, ratusan pejabat di Kotim ikuti tes urine massal
Baca juga: SMPN 1 Sampit klarifikasi video viral terkait MBG
Baca juga: DLH Kotim perbaiki sistem untuk optimalkan pengelolaan sampah
