Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi IV bidang infrastruktur DPRD Kalimantan Tengah Achmad Rasyid menyarankan pemerintah, baik pusat maupun provinsi, membangun Jembatan Timbang di jalan-jalan strategis dan sering dilintasi kendaraan angkutan perusahaan besar swasta.
Pembangunan Jembatan Timbangan itu salah satu upaya mencegah kendaraan yang mengangkut lebih dari 8ton melintas di jalan-jalan strategis provinsi ini, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, kemarin.
"Sebagian besar kemampuan infrastruktur jalan di Kalteng kan maksimal 8ton. Kalau lebih dari itu, ya cepat rusak. Itulah kenapa penting jembatan timbang dibangun, agar tidak lebih dari 8ton," ucapnya.
Selain membangun Jembatan Timbang, legislator Kalteng itu juga menyarankan instansi terkait lebih aktif melakukan pengawasan terhadap kendaraan milik PBS, yang melintas di jalan nasional maupun provinsi.
Dia mengatakan investor PBS yang beroperasi di provinsi ini, harus memahami sekaligus ikut menjaga infrastruktur jalan dan jembatan. Jangan hanya karena ingin memproduksi lebih banyak, kendaraan pengangkutnya melebihi 8ton dan melintas di jalan nasional dan provinsi.
"Kalau kendaraannya melintas di jalan milik PBS, ya tidak masalah lebih dari 8ton. Mereka yang membangun dan memperbaikinya. Terpenting itu jangan di jalan-jalan yang dibangun pemerintah," kata Achmad Rasyid.
Baca juga: Mudah dan menjanjikan, DPRD ajak warga Kalteng budi daya Madu Kelulut
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu, pun meminta kepada pemerintah daerah, segera memperbaiki semua jalan-jalan yang rusak akibat banjir.
Dia mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, harapannya bisa juga membantu Kalteng memperbaiki kerusakan jalan pasca banjir. Sebab, besaran anggaran Kalteng belum sebanding dengan luas wilayah.
"Perbaikan jalan rusak pasca banjir diharapkan bisa di atasi bersama sesuai tupoksi masing-masing. Baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Mampu mengurangi penyimpangan, Legislator Kalteng dukung E-Tilang
Pembangunan Jembatan Timbangan itu salah satu upaya mencegah kendaraan yang mengangkut lebih dari 8ton melintas di jalan-jalan strategis provinsi ini, kata Achmad Rasyid di Palangka Raya, kemarin.
"Sebagian besar kemampuan infrastruktur jalan di Kalteng kan maksimal 8ton. Kalau lebih dari itu, ya cepat rusak. Itulah kenapa penting jembatan timbang dibangun, agar tidak lebih dari 8ton," ucapnya.
Selain membangun Jembatan Timbang, legislator Kalteng itu juga menyarankan instansi terkait lebih aktif melakukan pengawasan terhadap kendaraan milik PBS, yang melintas di jalan nasional maupun provinsi.
Dia mengatakan investor PBS yang beroperasi di provinsi ini, harus memahami sekaligus ikut menjaga infrastruktur jalan dan jembatan. Jangan hanya karena ingin memproduksi lebih banyak, kendaraan pengangkutnya melebihi 8ton dan melintas di jalan nasional dan provinsi.
"Kalau kendaraannya melintas di jalan milik PBS, ya tidak masalah lebih dari 8ton. Mereka yang membangun dan memperbaikinya. Terpenting itu jangan di jalan-jalan yang dibangun pemerintah," kata Achmad Rasyid.
Baca juga: Mudah dan menjanjikan, DPRD ajak warga Kalteng budi daya Madu Kelulut
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya itu, pun meminta kepada pemerintah daerah, segera memperbaiki semua jalan-jalan yang rusak akibat banjir.
Dia mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, harapannya bisa juga membantu Kalteng memperbaiki kerusakan jalan pasca banjir. Sebab, besaran anggaran Kalteng belum sebanding dengan luas wilayah.
"Perbaikan jalan rusak pasca banjir diharapkan bisa di atasi bersama sesuai tupoksi masing-masing. Baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota," demikian Achmad Rasyid.
Baca juga: Mampu mengurangi penyimpangan, Legislator Kalteng dukung E-Tilang