Jakarta (ANTARA
News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
mengatakan maskapai milik negara Garuda Indonesia dan Merpati Airlines
bisa mengisi atau mengambil alih rute-rute penerbangan maskapai Batavia
Air yang sudah dinyatakan pailit.
"Secara teknis dan bisnis rute Batavia Air bisa direbut, karena
memang Merpati dan Garuda memiliki kapasitas itu," kata Dahlan di kantor
Kementerian BUMN Jakarta, Kamis.
Menurut Dahlan, secara korporasi dua maskapai "plat merah" tersebut
bisa menambah jadwal penerbangan di rute-rute Batavia Air.
"Sebetulnya bagi Garuda dan Merpati bisa mengisi itu dengan baik," katanya.
Namun,
ia mengatakan, pengambilalihan tersebut tidak mudah karena harus
mempertimbangkan keterbatasan jumlah pesawat Garuda maupun Merpati.
"Tidak semudah yang dibayangkan, karena untuk mendatangkan pesawat
butuh dana dan waktu panjang. Tidak bisa pesan sekarang datang besok,"
katanya.
Pada Rabu (30/1) Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Pusat mengabulkan
gugatan pailit terhadap Batavia Air sehingga maskapai itu kemudian
menghentikan operasi.
Maskapai Batavia Air tercatat memiliki 33 pesawat dan melayani 44 rute penerbangan domestik.
Pemerintah memberikan izin kepada maskapai Indonesia selain Mandala
Air untuk mengambilalih rute tersebut supaya calon penumpang yang sudah
terlanjur membeli tiket Batavia Air tetap terlayani.
(R017)