Moskow (ANTARA
News) - Lebih dari 900 babi mati ditemukan di Sungai Huangpu yang
merupakan sumber air minum penduduk Shanghai, kota di China yang
berpenduduk paling padat, demikian laporan media setempat, Minggu.
Bangkai babi tersebut pertama kali terlihat di bagian Songjiang,
hulu Huangpu, kata biro pasokan air kota, seperti yang dilaporkan oleh
RIA Novosti.
Pihak biro mengatakan kualitas air tidak terpengaruh. Namun,
otoritas perlindungan lingkungan dan pasokan air mengatakan mereka telah
meningkatkan proses desinfeksi dan pemeriksaan kualitas pada pasokan
air.
Komite Pertanian Shanghai mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan bio-safety pada babi-babi tersebutdan saat ini sedang menyelidiki dari mana hewan itu berasal.
Komite juga mengatakan mereka belum menerima laporan dari wabah epidemi hewan di Shanghai.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, babi mati mungkin berasal dari satu peternakan di hulu sungai Huangpu.
Penerjemah : Askan Krisna
Berita Terkait
DPKP Kotim: Hasil uji sampel babi di Telawang negatif ASF
Senin, 20 Mei 2024 21:04 Wib
DPKP Kotim investigasi kematian ternak babi di Telawang
Senin, 1 April 2024 19:29 Wib
Daerah ini larang warga membawa ternak babi dari luar kabupaten
Minggu, 4 Februari 2024 10:28 Wib
DPRD Kota Palangka Raya minta optimalkan peternak babi lokal
Senin, 2 Oktober 2023 18:49 Wib
Tersangka pembuat konten makan babi di tahan Kejari Palembang
Senin, 10 Juli 2023 20:03 Wib
Umat Muslim "mubah" berjualan pakan babi wilayah minoritas
Kamis, 8 Juni 2023 15:07 Wib
Polisi periksa selebgram makan babi sebagai tersangka
Rabu, 3 Mei 2023 14:42 Wib
Selebgram terancam hukuman 6 tahun penjara atas konten makan babi
Sabtu, 29 April 2023 22:18 Wib