Moskow
(ANTARA News) - Polisi Rusia menahan lebih dari 20 aktivis yang terlibat
dalam aksi "ciuman protes" di luar gedung parlemen Selasa waktu
setempat di tengah bersiapnya para wakil rakyat untuk meloloskan RUU
yang melarang kaum penyuka hubungan sesama jenis (homoseksual).
RUU ini dirancang kaum konservatif yang didominasi partai penguasa pimpinan Presiden Vladimir Putin.
Demonstran
pro-gay kalah jumlah dari sekitar 200 aktivis anti-gay yang mengepung
mereka seraya meneriakkan yel-yel "Rusia bukan Sodom", dan
menyenandungkan doa-doa Kristen Ortodoks dan menyilangkan tanda salib.
Mereka melemparkan telur besuk ke arah para demonstran gay.
Kemudian terjadi baku hantam yang memaksa polisi menahan para demonstran gay dan menyeretnya ke halte bus.
Jurnalis
dan kritikus Putin, Masha Gessen, mengatakan bahwa dia termasuk dari 24
orang yang dibawa ke pos polisi, sedangkan polisi Moskow mengatakan
sekitar 20 orang telah ditahan.
Parlemen Rusia, Duma, dipekirakan akan meloloskan RUU itu kendati Barat keras mengkritiknya.
RUU
ini berisi larangan penyebaran propaganda hubungan seksual non
tradisional di kalangan minoritas homoseksual dan menerapkan hukuman
berat kepada para pelanggarnya.
"Hubungan seksual tradisional
adalah hubungan antara seorang pria dengan seorang wanita, yang adalah
satu syarat bagi lestari dan berkembangnya rakyat Rusia yang
multietnik," kata anggota parlemen Yelena Mizulina.
"Hubungan inilah yang tepatnya memerlukan perlindungan khusus dari negara," kata dia seperti dikutip Reuters.
Berita Terkait
Prabowo Subianto ajak aktivis 98 kembali turun jadi penggerak rakyat
Minggu, 15 Oktober 2023 9:28 Wib
Wapres Ma'ruf Amin bertemu aktivis HAM pada hari kedua berkantor di Papua
Rabu, 11 Oktober 2023 17:49 Wib
Aktivis nyanyikan lagu "Munir" di depan Kantor Komnas HAM
Kamis, 7 September 2023 16:55 Wib
Aktivis GERAH laporkan Uya Kuya-Kamaruddin ke polisi terkait konten 'Polisi Pengabdi Mafia'
Sabtu, 24 Desember 2022 13:32 Wib
Filep Karma ditemukan meninggal di Pantai Bse G Jayapura
Selasa, 1 November 2022 8:50 Wib
Dugaan fitnah, Balad Erick Thohir dukung aktivis Faizal Assegaf diproses hukum
Sabtu, 27 Agustus 2022 15:36 Wib
Polisi amankan tiga aktivis pariwisata terkait penghentian layanan pariwisata
Senin, 1 Agustus 2022 19:09 Wib
Thailand sebut eksekusi mati empat aktivis perburuk masalah Myanmar
Rabu, 27 Juli 2022 14:33 Wib